Harga CPO turun, Austindo Nusantara (ANJT) merugi di tahun lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga jual crude palm oil (CPO) yang menurun di tahun lalu menekan kinerja PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT). Emiten perkebunan ini pun harus menelan kerugian di tahun 2018.

Dalam laporan keuangan tahun 2018 ANJT yang dipublikasikan Rabu (13/3), ANJT membukukan rugi bersih senilai US$ 310.437. Sebagai perbandingan di tahun 2017, ANJT meraup laba bersih US$ 46,56 juta.

Turunnya harga jual rata-rata CPO dan inti sawit (palm kernel) membuat pendapatan ANJT di tahun lalu turun 6,2% menjadi US$ 151,70 juta.


Dalam buletin investor yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) disebutkan, ANJT menjual CPO dengan harga jual rata-rata sebesar US$ 504 per metrik ton, lebih rendah 17,8% tahun 2017 sebesar US$ 613 per metrik ton.

Sementara harga jual rata-rata palm kernel ANJT pada tahun 2018 sebesar US$ 381 per metrik ton, turun dari tahun 2017 sebesar US$ 507 per metrik ton.

Sebetulnya, ANJT masih mencatat kenaikan volume penjualan CPO sebesar 17,8% menjadi 246.138 metrik ton di 2018. Pun volume penjualan palm kernel meningkat 26,8% menjadi 54.285 metrik ton.

Namun kenaikan tersebut tidak cukup mengimbangi penurunan harga jual rata-rata CPO dan palm kernel. Alhasil, pendapatan ANJT tetap menurun. Catatan saja, di tahun lalu penjualan CPO dan palm kernel berkontribusi sebesar 98,8% terhadap total pendapatan ANJT.

Selain pendapatan yang turun, pelemahan kurs rupiah juga berandil menekan kinerja ANJT. Tahun lalu, ANJT mencatat kerugian kurs senilai US$ 8,69 juta, naik dari rugi kurs US$ 688.645 di tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat