JAKARTA. Di kuartal IV 2012, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) membukukan penjualan neto konsolidasi yang naik 10%. Walau begitu, laba bersihnya menyusut 31% akibat harga jual sawit dan karet yang merosot, di tengah kenaikan biaya produksi. SIMP membukukan penjualan Rp 13,8 triliun di akhir Desember 2012, dibandingkan penjualan setahun lalu yang hanya Rp 12,6 triliun. Menurut keterangan SIMP yang dirilis Rabu (27/2), terjadi peningkatan volume penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk minyak nabati. "Bisnis minyak nabati kami memberikan kontribusi dengan mencapai 5% kenaikan volume penjualan, yang didukung oleh peningkatan kapasitas penyulingan," tutur Presiden Direktur Grup SIMP, Mark Wakeford. Selain itu, SIMP juga mendapat kontribusi dari bisnis gula setelah dimulainya pengolahan tebu secara penuh pertama kalinya.
Harga CPO turun, laba bersih SIMP menyusut 31%
JAKARTA. Di kuartal IV 2012, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) membukukan penjualan neto konsolidasi yang naik 10%. Walau begitu, laba bersihnya menyusut 31% akibat harga jual sawit dan karet yang merosot, di tengah kenaikan biaya produksi. SIMP membukukan penjualan Rp 13,8 triliun di akhir Desember 2012, dibandingkan penjualan setahun lalu yang hanya Rp 12,6 triliun. Menurut keterangan SIMP yang dirilis Rabu (27/2), terjadi peningkatan volume penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk minyak nabati. "Bisnis minyak nabati kami memberikan kontribusi dengan mencapai 5% kenaikan volume penjualan, yang didukung oleh peningkatan kapasitas penyulingan," tutur Presiden Direktur Grup SIMP, Mark Wakeford. Selain itu, SIMP juga mendapat kontribusi dari bisnis gula setelah dimulainya pengolahan tebu secara penuh pertama kalinya.