JAKARTA. Aturan pajak minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang ditetapkan oleh India menekan harga CPO di pasar global. Meski pasar masih dibayangi oleh kekhawatiran turunnya produksi CPO akibat kabut asap yang menyerang Indonesia, namun ragam sentimen negatif masih akan menenggelamkan harga. Mengutip Bloomberg, Jumat (18/9) harga CPO kontrak pengiriman Desember 2015 di Malaysia Derivative Exchange merosot 1,17% ke level RM 2.103 per metrik ton atau setara US$ 498,45 per metrik ton. Penurunan ini juga sudah berlangsung sepanjang pekan terakhir sebesar 3,48%. Ariston Tjendra, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan penetapan pajak sebesar 5% yang diberlakukan oleh India dikhawatirkan akan mengurangi permintaan CPO dari India. Padahal tanpa adanya pengurangan permintaan dari India, permintaan untuk CPO memang terhitung sudah loyo.
Harga CPO tutup pekan dengan pelemahan
JAKARTA. Aturan pajak minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang ditetapkan oleh India menekan harga CPO di pasar global. Meski pasar masih dibayangi oleh kekhawatiran turunnya produksi CPO akibat kabut asap yang menyerang Indonesia, namun ragam sentimen negatif masih akan menenggelamkan harga. Mengutip Bloomberg, Jumat (18/9) harga CPO kontrak pengiriman Desember 2015 di Malaysia Derivative Exchange merosot 1,17% ke level RM 2.103 per metrik ton atau setara US$ 498,45 per metrik ton. Penurunan ini juga sudah berlangsung sepanjang pekan terakhir sebesar 3,48%. Ariston Tjendra, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan penetapan pajak sebesar 5% yang diberlakukan oleh India dikhawatirkan akan mengurangi permintaan CPO dari India. Padahal tanpa adanya pengurangan permintaan dari India, permintaan untuk CPO memang terhitung sudah loyo.