Harga dan produksi CPO diperkirakan stagnan, begini rekomendasi saham AALI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sukses membukukan kenaikan kinerja di sepanjang tahun 2020. Pendapatan AALI naik 7,8% secara year on year (yoy) menjadi Rp 18,8 triliun dari tahun 2019 sebesar Rp 17,4 triliun.

Laba bersih AALI juga naik signifikan yakni 294,6% secara yoy menjadi Rp 833 miliar pada tahun 2020. Maryoki Pajri Alhusnah analis NH Korindo Sekuritas dalam riset 3 Maret 2021 menjelaskan, kenaikan kinerja ini lantaran harga jual rata-rata CPO yang naik 27,7% secara yoy menjadi Rp 8.545 per kg. 

Sayangnya, volume penjualan CPO dan palm kernel AALI masing-masing turun di 2020 sebanyak 36,1% dan 24,5% secara tahunan. 


Baca Juga: PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) Menyediakan Anggaran Belanja Rp 1 Triliun

Pada tahun ini, Maryoki berharap, AALI bisa membukukan pendapatan Rp 18,8 triliun atau naik 0,8% secara yoy dengan laba bersih Rp 842 miliar (naik 1,1% secara yoy). "Kami mengasumsikan produksi AALI akan tetap rendah di tahun 2021," jelas dia. 

NH Korindo Sekuritas juga memperkirakan, harga jual CPO AALI akan turun menjadi RM 3.000 per ton pada tahun ini. "Kami melihat tidak ada banyak katalis yang bisa membuat harga CPO melanjutkan uptrendnya," pendapat Maryoki dalam riset.

Produksi AALI juga diperkirakan stagnan. AALI pada tahun 2020 memproduksi TBS 4,6 juta ton, turun 7,7% secara yoy. Sedangkan produksi CPO AALI turun 13,6% secara yoy menjadi 1,4 juta ton. 

NH Korindo memperkirakan, produksi TBS akan mencapai 4,7 juta ton pada tahun 2021, naik 1% secara yoy. Dan produksi CPO akan menjadi 1,5 juta ton atau naik 1% secara yoy. "Produksi yang rendah karena cuaca yang ekstrim termasuk karena hujan lebat masih akan terus berlanjut pada kuartal I tahun 2021," kata Maryoki. 

Baca Juga: Harga CPO menguat, laba Astra Agro Lestari (AALI) melesat 294% pada 2020

Maryoki memberi rekomendasi beli saham AALI dengan target harga Rp 13.175 per saham. Target harga AALI yang dibanderol NH Korindo menurun dari hitungan sebelumnya di Rp 14.475 per saham. 

"Target harga kami lebih rendah karena kami memperkirakan harga CPO akan turun dibandingkan harga saat ini. Dan produksi AALI cenderung mendatarpada tahun 2021," papar Maryoki. 

 
AALI Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana