Harga dan stok jagung harus diamankan demi kebutuhan pakan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga pakan ternak berpotensi naik bila pemerintah tidak melakukan tindakan pengamanan harga komoditas jagung. Pasalnya, jagung giling berperan 35% terhadap porsi pakan, dan harga pakan mempengaruhi 70% dari harga pokok produksi peternak ayam.

Kepala Seksi Bahan Pokok Hasil Peternakan Direktorat Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Yoseph menyatakan isu utama terdapat pada keseimbangan suplai dan permintaan.

"Jagung kemana, bisa faktor distribusi, tapi secara agregat ada kemungkinan per daerah harga memang tinggi," katanya, Selasa (25/9).


Berdasarkan informasi yang ia dapat dari Badan Ketahanan Pangan, harga jagung pipilan berada di Rp 5.380 per kg, sedang di tingkat eceran mencapai Rp 6.350 per kg.

Sebenarnya pemerintah telah memperhitungkan angka-angka tersebut dalam menentukan struktur harga pakan. Menurutnya, bila harga jagung tetap dipertahankan di kisaran Rp 4.000 per kg, maka peternak tetap bisa untung tapi memang tipis.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Pakan Kementerian Pertanian Sri Widayati menyatakan kunci dari pengendalian harga terletak pada pengamanan stok. Apalagi, dalam data perkiraan produksi jagung, seharusnya pasar dalam keadaan surplus.

"Sebenarnya kita surplus tapi keberadaan nya yang harus kita tangani karena sentra produksi jagung tidak dekat dengan feedmill," kata dia.

Oleh karenanya, Sri menegaskan diperlukan upaya untuk mempermudah distribusi dan pengamanan stok agar industri pakan dapat disuplai dengan baik saat membutuhkannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto