Harga di Produsen Turun, Eceran Masih saja Tinggi



JAKARTA. Memasuki hari kelima puasa, harga sembilan kebutuhan pokok alias sembako di tingkat produsen mulai mengalami penurunan. Tapi aneh bin ajaib. Longsornya harga di tingkat produsen tak berdampak banyak terhadap harga di tingkat pedagang eceran.

Usut punya usut, banyak pihak yang mencuri kesempatan untuk mendapatkan marjin gede. Sehingga, harga yang sebelumnya sudah terkerek naik itu, enggan untuk turun lagi.

Harga ayam potong misalnya. Komoditas sembako satu ini mengalami penurunan harga cukup signifikan di tingkat peternak. Saat ini, harga ayam potong di peternak berkisar Rp 12.000-Rp 13.600 per kilogram (kg). Angka itu turun dibanding harga menjelang puasa yang mencapai Rp 15.600 per kg.


Ketua Pusat Informasi Pasar (Pinsar) Unggas Nasional, Hartono mengatakan, harga melorot karena pasokan ayam potong dari peternak sudah normal. Bila pasokan normal, kata Hartono, harga juga akan berangsur turun. "Selain pasokan aman, intervensi pemerintah ikut mempengaruhi turunnya harga di tingkat peternak," kata Hartono, Kamis (4/3).

Hanya saja, turunnya harga di tingkat peternak tidak serta merta diikuti penurunan harga di tingkat pedagang eceran. Penyebabnya, ya, itu tadi. Banyak yang mencuri kesempatan untuk mendapatkan marjin gede. Apalagi di tengah melonjaknya permintaan seperti sekarang.

Alhasil, hingga saat ini harga ayam potong di tingkat pedagang eceran masih berkisar Rp 25.000-Rp 26.000 per kg. "Sebenarnya para pedagang terlalu besar mengambil marjin, sekarang kan harga di tingkat peternak sudah turun," ujarnya.

Komoditas lain yang mengalami penurunan harga adalah telur ayam. Menjelang puasa, harga telur di tingkat peternak merangkak naik menjadi Rp 14.200 per kg. Tapi sekarang, harga tersebut sudah turun di kisaran Rp 13.700-Rp 13.900 per kg. Tapi lagi-lagi, di tingkat pedagang belum terjadi penurunan harga. "Harga di pedagangĀ  masih di kisaran Rp 16.000-Rp 17.000 per kg," ucap Hartono. Ia mengharapkan, para pedagang eceran menjual dengan harga layak dan tidak menaikkan secara sepihak. Sehingga, tidak memberatkan konsumen.

Berbeda dengan ayam dan telur, harga daging sapi potong malah mengalami kenaikan. Harga daging sapi hidup di tingkat peternak yang sebelumnya Rp 21.000 per kg naik menjadi Rp 22.000 per kg. Direktur Eksekutif Asosiasi Feedlot Indonesia (Afindo) Budiana mengatakan, menjelang lebaran harga akan naik kembali sekitar 10%.

Sementara untuk komoditas sembako lainnya, seperti terigu cenderung stabil. Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Ratna Sari Loppies mengatakan, harga terigu di tingkat produsen sepanjang tahun ini stabil di angka Rp 6.500 per kg. Sementara harga di tingkat distributor stabil di level Rp 7.000 per kg. "Kalau pun harga naik itu terjadi di pengecer," ucapnya.

Ada pun komoditas yang sudah pasti mengalami penurunan harga eceran di pekan pertama puasa ini adalah gula. Saat ini, harga gula di tingkat pedagang eceranĀ  turun menjadi Rp 6.000 per kg dari sebelumnya Rp 62.000. "Pemicunya kelebihan pasokan. Tapi menjelang lebaran akan naik lagi di retail sekitar 10%," kata Natsir Mansyur, Ketua Asosiasi Pengusaha Gula dan Terigu Indonesia (Apegti), kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test