Harga Diprediksi Naik Hingga Kuartal Akhir 2022, Ini Saham BUMN Pilihan Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga sejumlah saham badan usaha milik negara (BUMN) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam tren naik hingga Oktober 2022. Diperkirakan, kenaikan harga sejumlah saham BUMN masih akan berlanjut hingga akhir tahun. Berikut saham-saham BUMN pilihan analis yang diprediksi akan melanjutkan tren kenaikan.

Kenaikan harga harga saham BUMN tercermin dari kinerja indeks IDX BUMN20. Dari awal tahun hingga perdagangan Rabu (12/10), IDX BUMN20 melesat 11,66%.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan, meski beberapa waktu yang lalu IDX BUMN20 mengalami koreksi, namun indeks yang menaungi top 20 saham pelat merah ini masih mampu bertahan di level 11,66%. Bahkan, kenaikan harga saham BUMN yang terkumpul dalam IDX BUMN20 mengungguli pergerakan IHSG yang berada pada 4,98% sejak awal tahun alias secara year to date.


Kinerja IDX BUMN20 ditopang oleh saham sektor pertambangan seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Baca Juga: Prediksi IHSG Kamis (13/10) Turun Lagi, Analis Rekomendasi Saham Pilihan Berikut Ini

Harga saham PTBA pada perdagangan Rabu 12 Oktober 2022 ditutup di level 4.260. Sejak awal tahun atau secara year to date, harga saham PTBA tersebut naik 1.590 poin atau 59,55%.

Harga saham PGAS pada perdagangan Rabu 12 Oktober 2022 ditutup di level 1.835. Sejak awal tahun atau secara year to date, harga saham PGAS tersebut naik 435 poin atau 31,07%.

Frankie bilang sejumlah emiten pertambangan tersebut memang menorehkan pertumbuhan pendapatan di semester I yang terdorong oleh harga komoditas dunia yang masih tinggi.

Selain itu, saham sektor perbankan juga turut andil mendongkrak pergerakan IDX BUMN20 seiring pulihnya perekonomian yang mampu meningkatkan pendapatan khususnya laba bersih yang signifikan untuk emiten perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Frankie menuturkan, saham-saham dari sektor perbankan juga berpotensi jadi pilihan momentum window dressing. "Untuk saham-saham yang berpotensi window dressing, pada umumnya saham sektor perbankan dan berlabel blue chip seperti BBNI, BBRI dan BMRI. Window dressing juga bisa menjadi sentimen yang mendongkrak kinerja saham di penghujung tahun nanti," paparnya pada Kontan, Rabu (12/10).

Ke depannya, sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan saham-saham BUMN ada inflasi dan kenaikan suku bunga, serta mulai menurunnya harga-harga komoditas dunia. Menurut Frankie, sentimen tersebut diproyeksikan dapat menahan kenaikan saham-saham yang berada dalam IDX BUMN20 ini.

Sementara untuk rencana IPO Pertamina Geothermal, ia melihat akan menarik lantaran konsep energi terbarukan dan ramah lingkungan memiliki ruang yang luas di masa yang akan datang.

Dari jajaran saham-saham pelat merah ini, Frankie rekomendasi saham BBRI, BBNI, dan PTBA. Ia memberikan target harga saham BBRI di Rp 5.000, BBNI di Rp 10.000 dan PTBA di Rp 4.600.

Itulah rekomendasi saham BUMN yang diprediksi masih akan mengalami kenaikan harga hingga akhir tahun 2022. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto