Harga Eceran Tertinggi Beras Akan Naik, Bulog: Sulit Harga Beras Kembali ke HET Lama



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) bakal menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras.

Kenaikan HET beras ini akan disesuaikan dengan ketetapan fleksibilitas HET beras yang saat ini berlaku. Yakni, HET beras premium naik menjadi Rp 14.900-15.800/kg dari sebelumnya Rp 13.900-14.800/kg. Sementara HET beras jenis medium akan naik menjadi Rp 12.500-13.500/kg dari sebelumnya Rp 10.900-11.800/kg. 

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurti menilai, kebijakan HET ini merespons kenaikan harga beras yang ada di pasaran sejak awal tahun lalu. 


Bayu pun mengakui, saat ini akan sulit bagi pemerintah untuk menurunkan harga beras sesuai dengan HET yang lama. 

"Memang biasanya sulit dikembalikan kalau sudah sempat naik. Kecuali ada kondisi luar biasa seperti panen yang banyak," kata Bayu, Senin (21/5). 

Baca Juga: Siap-Siap, Harga Eceran Tertinggi Beras Bakal Naik

Sementara, lanjut Bayu, Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri sudah memprediksi produksi beras akan kembali defisit sebesar 0,45 juta ton pada bulan Juni 2024. 

Melihat keadaan ini, akan semakin sulit memaksakan harga beras kembali pada HET terdahulu. 

"Bulan Juni itu defisit lagi, pasti akan semakin sulit turun," kata Bayu. 

Sebelumnya, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono mengatakan, saat ini aturan untuk ketetapan HET beras yang baru tengah di susun dalam Peraturan Badan Nasional (Perbadan). 

"Ini sedang berproses, sehinga ketika regulasi peraturan badan soal HET beras selesai nanti bisa diterapkan,"kata Maino. 

Maino bilang penyesuaian HET beras ini disesuaikan dengan kondisi input biaya produksi beras yang turut berubah. Maka itu, pemerintah kemudian mengeluarkan kebijakan relaksasi atau fleksibilitas HET beras untuk respons cepat kondisi perberasan. 

"Karena kalau membuat peraturan ini akan lama membutuhkan harmonisasi kementerian/lembaga terkait. Makanya sembari ini berproses pemerintah mengeluarkan kebijakan fleksibilitas," ujar Maino. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat