Harga emas akhir tahun tertahan sentimen dari AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi kenaikan harga emas tahun ini tertahan. Pasalnya, kemungkinan lolosnya dua kebijakan ekonomi Amerika Serikat bakal buat harga emas koreksi di hadapan mendakinya dollar. Apalagi berita ketegangan oleh Korea Utara akhir-akhir ini sepi respons pasar sehingga pergerakan cenderung konsolidasi. Agus Chandra, Analis PT Monex Investindo Futures menyatakan untuk tahun ini, volatilistas emas hanya bakal tergantung pada ketegangan di Semenanjung Korea, pun pengaruhnya terbatas. "Pasar sudah cenderung konsolidasi terhadap berita ini, untuk naik harga emas menunggu pergerakan yang sangat signifikan antara Korea Utara dan Amerika Serikat," jelas Agus pada KONTAN. Menurutnya, dengan iklim pasar yang mulai kebal terhadap potensi emas sebagai aset safe haven, akhir tahun ini Agus perkirakan emas akan merangkak ke level US$ 1.375 per ons troi. Posisi pasar spot saat ini, harga emas Jumat (1/12) terapresiasi 0,44% ke level US$ 1.280 per ons troi. Sedangkan dalam setahun terakhir ini, harganya sudah terkerek 11,59% dari US$ 1.147. Ada pula Agus melihat indeks saham asing makin bergejolak dan menunjukkan investor global mulai memasuki pasar ekuitas lagi. Hal ini terlihat saat saham Dow Jones Industrial pada Kamis (30/11) lalu mencatat rekor melampaui level 24.000. Hal ini menunjukkan AS tengah mengalami euforia besar dalam iklim menanti RUU Pajak yang bakal mendorong bisnis. Sedangkan emas semakin tertinggal lantaran sentimen penggeraknya relatif minim. Dengan demikian, Agus melihat tahun 2018 emas berpeluang koreksi ke level US$ 1.250 lantaran perekonomian AS mulai memberikan sinyal optimistis. "Apalagi kalau pemangkasan pajak benar terjadi dan sinyal kenaikan suku bunga lanjutan menguat," kata Agus. Sedangkan untuk harga esok, Agus memperkirakan rentang harga berada di kisaran US$ 1.260 - US$ 1.290 dengan potensi menguji support bawah.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina