Harga emas Antam bakal capai Rp 750.000 per gram, begini strategi agar cuan



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga emas PT Anek Tambang Tbk (ANTM) anggota indeks Kompas100 ini, diyakini masih akan mengalami kenaikan. Bahkan diprediksi bisa tembus Rp 750.000 per gram di akhir tahun. Untuk itu, bagi investor yang ingin berinvestasi di emas jenis ini, perlu mencari waktu yang tepat untuk bisa masuk.

Harga emas Antam pecahan satu gram berada di Rp 701.000, pada Jumat (12/7). Harga tersebut turun Rp 10.000 dari posisi, Kamis (11/7). Kompak, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga turun Rp 10.000 menjadi Rp 630.000 per gram.

Baca Juga: Harga emas Antam berbalik turun Rp 10.000


Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, untuk saat ini investor sebaiknya bersabar untuk membeli emas Antam. Ini karena, harga yang bergerak masih terbilang cukup tinggi, meskipun di akhir tahun ada peluang emas Antam menuju level Rp 750.000 per gram.

"Baiknya bersabar dulu bila ingin masuk pasar, harga sudah cukup tinggi dan awan aksi profit taking," kata Deddy kepada Kontan.co.id, Jumat (12/7). 

Ditambah lagi, kurs nilai tukar rupiah terhadap dollar AS saat ini relatif menguat. Sehingga, Deddy menyarankan Buy emas Antam saat menyentuh level Rp 680.000 per gram atau Rp 690.000 per gram.

Baca Juga: Harga emas Antam melambung Rp 12.000

Menurutnya, level tersebut cukup baik untuk masuk dan mulai mengoleksi emas Antam. Bahkan, ada kemungkinan level tersebut bisa disentuh pekan depan, jika data PPI AS dicatatkan naik.

Dengan begitu, peluang Bank Sentral Amerika Serikat (AS) untuk memangkas suku bunga acuannya kembali menciut. "Saya satu dari banyak pihak yang merasa The Fed belum perlu memangkas FFR pada pertemuan Juli ini," ungkapnya.

Baca Juga: Harga jual emas Antam turun ke bawah Rp 700.000

Ditambah lagi, laju inflasi AS cukup baik dan berada di atas ekspektasi pasar. Artinya, kondisi tersebut dapat berdampak negatif pada harga emas dunia dan begitu juga dengan emas AS.

Lalu, bagaimana harga emas Antam di akhir tahun bisa tumbuh? Deddy menilai, meskipun tidak dalam jangka panjang konsumen domestik masih memilih emas sebagai investasi tanpa melihat faktor eksternal.

"Oktober mungkin akan naik, mengingat warga keturunan India merayakan Diwali. Selain itu, ada Natal dan akhir tahun (harga bakal naik) jelang tahun baru Imlek," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli