Harga Emas Antam Berpeluang Sentuh Rp 1,5 Juta per Gram di Akhir Tahun, Ini Pemicunya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas Antam sempat mengalami koreksi namun diprediksi mengalami kenaikan pada akhir tahun 2024.

Merujuk pada pusat data Kontan, pada Selasa (13/8) harga emas Antam berada di level Rp 1,419 juta per gram. Angka tersebut turun dari harga di awal bulan yang mampu mencapai Rp 1,431 juta per gram. 

Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo, mengatakan penurunan ini wajar dan merupakan bagian dari koreksi pasar.


Baca Juga: Terkena Aksi Ambil Untung, Harga Emas Spot Turun ke US$2.461,60 Selasa (13/8)

Menurutnya dalam pasar jika nilai emas Antam terlalu tinggi, maka konsumen akan kehilangan minat untuk membeli sementara waktu.

"Di samping itu juga IDR yang menguat akibat pelemahan terjadi pada USD karena beberapa sentimen seperti pengangguran AS yang meningkat," kata Sutopo kepada KONTAN, Selasa (13/8). 

Hingga akhir tahun, Sutopo menilai prospek emas akan tetap baik, didukung sentimen dari geo-politik global yang memainkan peranan penting untuk melindungi nilai emas .

Di samping itu, data ekonomi serta pertumbuhan dan rencana pemangkasan suku bunga global turut memberikan andil bagi kenaikan harga emas. 

Baca Juga: Profit 19,4% Setahun, Hari Ini Harga Emas Antam Meroket (13 Agustus 2024)

Sutopo memperkirakan harga emas akan berada di level Rp 1,5 juta per gram di akhir tahun. Ia menyarankan jika investor ingin berinvestasi jangka panjang maka bisa melakukannya secara bertahap dan averaging

Namun jika ingin trading, Sutopo tidak menyarankan untuk membeli emas Antam pada saat ini karena perubahan harga sangat dinamis dan cepat. Ia menyarankan jika ingin trading, waktu terbaik untuk membeli emas Antam ketika harga emas global berada di bawah level US$ 2,400 per troy ounce. 

Selanjutnya: Ini Poin Penting Kebijakan Relaksasi TKDN Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Menarik Dibaca: 6 Tanda Pelembab Tidak Cocok untuk Kulit Wajah, Bisa Bikin Kulit Tambah Berminyak!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli