Harga emas Antam berpotensi menyentuh Rp 900.000



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam kembali meroket dan kembali mencetak level tertingginya. Saat ini terpantau, harga emas Antam pada Senin (23/3) pukul 16.00 WIB menyentuh Rp 891.000 per gram. Meningkat Rp 21.000 ketimbang hari sebelumnya.

Sedang, harga buyback emas Antam juga naik di level Rp 810.000 per gram. Harga pembelian kembali yang dilakukan oleh Antam ini melesat Rp 19.000 dibanding hari sebelumnya.

Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, lonjakan harga emas Antam ditopang oleh melemahnya nilai tukar rupiah hari ini. Pelemahan kurs rupiah disebabkan oleh jumlah korban terinfeksi virus corona di Indonesia terus meningkat. Per Senin (23/3), setidaknya 579 orang telah terpapar virus korona dan telah menelan 49 korban jiwa. “Selama pelemahan rupiah masih mengancam, emas Antam akan terus melanjutkan tren penguatan,” kata Wahyu.


Baca Juga: Harga emas Antam melonjak Rp 30.000 menjadi Rp 891.000 pada Senin (23/3) sore

Walau mengalami kenaikan dalam pembukaan perdagangan hingga siang hari, harga emas Antam sempat menurun di posisi Rp 861.000 per gram. Wahyu melihat, penurunan harga emas Antam yang terjadi pagi tadi sebagai akibat dari sentimen global yang menekan harga emas global. Sehingga wajar sempat menurun.

Sepakat dengan yang dikatakan oleh Wahyu, Analis Global Kapital Investama Berjangka Alwy Assegaf juga menilai sentimen utama yang mendongkrak harga emas Antam adalah menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah. Pelemahan rupiah terjadi akibat kepanikan investor terhadap penyebaran virus corona di Indonesia. “Kondisi itu membuat investor mengamankan asetnya ke safe haven,” kata Alwy.

Baca Juga: Cetak rekor tertinggi, sebaiknya tahan dulu untuk beli emas Antam

Alwy melihat harga emas Antam pada semester I masih akan melanjutkan tren bullish. Hal itu diperkirakan akan terjadi mengingat ketidakpastian waktu virus corona selesai. Sehingga, harga emas Antam berpotensi untuk terus meningkat.

Editor: Wahyu T.Rahmawati