Harga Emas Antam Berpotensi Terus Naik, Begini Prospeknya hingga Akhir Tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) anjlok pada Rabu (7/8).

Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 1.399.000. Harga emas Antam itu anjlok Rp 14.000 dari harga yang dicetak pada Selasa (6/8) yang berada di level Rp 1.413.000 per gram.

Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong mengatakan, harga emas Antam anjlok mengikuti harga emas internasional yang bergerak fluktuatif dan masih di bawah US$ 2.300 per ons troi. Hal ini akibat terjadinya sentimen risk-off yang kuat oleh kekhawatiran resesi serta eskalasi di Timur Tengah. 


“Namun saya melihat kondisi ini hanya teknikal, banyak investor yang terpaksa melepas emas untuk menutup penurunan besar pada investasi mereka di ekuitas yang menyebabkan call margin,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (7/8). 

Baca Juga: Harga Emas Spot Turun Tipis ke US$2.385,23 pada Rabu (7/8) Pagi

Kendati begitu, dia memprediksi bahwa penurunan harga emas ini hanya bersifat sementara. Pasalnya, harga emas sempat mencapai target US$ 2.500 per ons troi, meski sampai saat ini masih berada di level US$ 2.300 per on troi. 

“Prospek harga emas ke depannya masih belum berubah, di tengah ketidakpastian global. Tapi untuk menuju target baru di level US$ 2.700 masih diperlukan insentif baru,” kata Lukman.

Lukman menyampaikan bahwa saat ini Investor cenderung wait and see untuk kepastian the Fed menurunkan suku bunganya sebesar 25bps sebanyak tiga kali hingga akhir tahun ini.

Selaras dengan hal ini, Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo mengatakan harga emas Antam sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga emas dunia. 

Menurutnya, penurunan harga emas ini imbas dari dolar yang menguat kembali meskipun terbatas, serta kenaikan tajam saham pada Selasa (6/8), sehingga mengurangi permintaan safe haven untuk logam mulia.

Meski begitu, Sutopo mengatakan bahwa bias kenaikan logam tetap utuh, didorong oleh ekspektasi beberapa pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve menyusul data ekonomi AS yang lemah. Selain itu, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah jug terus meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.

Tak hanya itu, dia mengatakan harga logam mulia mendapat dukungan mendasar dari risiko geopolitik di Timur Tengah setelah pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei memerintahkan serangan terhadap Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan seorang pemimpin politik Hamas di Teheran. 

“Jadi penurunan harga emas global atau emas Antam ini hanya bersifat sementara, karena banyak sekali faktor yang mendukung kenaikannya,” kata Sutopo saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (7/8). 

Sutopo memproyeksi, harga emas Antam pada kuartal III-2024 masih berkisar Rp 1.400.000 - Rp 1.450.000 per gram. Namun di akhir tahun, kemungkinan harganya terjadi peningkatan hingga Rp 1.500.000 per gram. 

Baca Juga: Harga Emas Antam Anjlok Rp 14.000 Menjadi Rp 1.399.000 Per Gram Pada Hari Ini (7/8)

Akan tetapi, Sutopo menegaskan bahwa proyeksi harga tersebut bisa berubah sewaktu-waktu karena berbagai faktor seperti perubahan suku bunga, pemilu, data ekonomi maupun tensi geopolitik.

Sedangkan Lukman menilai, dengan asumsi nilai tukar rupiah saat ini, ia memproyeksi harga emas Antam pada kuartal III-2024 akan berkisar Rp 1.470.000 per gram di akhir tahun, apabila harga emas internasional berada di level US$ 2.500 per ons troi.

Selanjutnya, Lukman memperkirakan harga emas Antam akan berada di Rp 1.580.000 per gram pada akhir tahun, jika harga emas global di sekitar US$ 2.700 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi