Harga Emas Antam Bertahan di Atas Rp 1 Juta per Gram, Simak Prospeknya ke Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga logam mulia Antam bertahan di atas Rp 1 juta per gram pada pekan ini. Pada Rabu (21/12), harga emas Antam bahkan sempat ditutup di level Rp 1.016.000 per gram dari Rp 1.004.000 pada perdagangan hari sebelumnya.

Akan tetapi, per Sabtu (24/12) harganya kembali turun ke Rp 1.006.000 per gram. Sementara itu, harga buyback emas Antam per tanggal yang sama adalah sebesar Rp 906.000 per gram.

Analis DCFX Futures Lukman Leong memperkirakan, harga emas akan terus naik ke depannya. Hal ini didorong oleh nilai tukar rupiah yang masih cenderung lemah sehingga bakal mendorong harga emas Antam dalam rupiah untuk terus naik.


Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Berada di Rp 1.006.000 Per Gram, Minggu (25/12)

Menurutnya, harga emas dunia berpotensi terkerek hingga level US$ 2.000 per ons troi atau lebih. Sementara itu, kurs rupiah berpotensi melemah ke kisaran Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Harga emas Antam diperkirakan akan mencapai Rp 1,2 juta tahun depan," kata Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (25/12).

Faktor pembukaan kembali ekonomi China berpotensi menaikkan permintaan emas fisik. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi yang melambat hingga resesi pada 2023 akan membawa risk-off sentimen pasar.

Kondisi ini membuat investor akan melirik aset safe haven seperti emas dan dolar AS. Perang antara Rusia dan Ukraina juga akan tetap menjadi faktor ketidakpastian.

Lukman menilai, saat ini cukup ideal untuk mengoleksi emas walaupun harganya di kisaran Rp 1 juta. Pasalnya, koreksi pada harga akan terbatas.

Secara teknikal, potensi downside harga emas di kisaran US$ 1.750 per ons troi sehingga harga emas Antam kemungkinan hanya akan terkoreksi sebesar Rp 25.000 dari harga sekarang. Namun, potensi upside ke depan akan mencapai Rp 1,2 juta per gram atau lebih.

Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi, di awal tahun 2023, harga logam mulia Antam diprediksi akan melemah terlebih dahulu ke Rp 985.000 per gram. 

Baca Juga: Harga Emas Stabil Setelah Rilis Data Inflasi AS

"Selanjutnya, emas akan naik kembali ke Rp 1 juta pada kuartal II-2022," ucap Ibrahim.

Pasalnya, bank sentral AS The Fed diprediksi akan melanjutkan kenaikan suku bunganya sebanyak empat kali pada kuartal I dan kuartal II tahun depan. 

Kondisi ini akan mendorong kurs rupiah lanjut melemah terhadap dolar AS sehingga menaikkan harga emas dalam rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi