Harga emas Antam bisa tembus Rp 1 juta per gram, investor waspadai risiko balik arah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Situasi global yang kian memburuk akibat pandemi Covid-19, diprediksi bakal semakin kuat mengarahkan harga emas milik PT Aneka Tambang (Antam) menuju level Rp 1.000.000 per gram tahun ini. Namun, risiko pembalikan harga tetap harus diwaspadai seiring penemuan vaksin Covid-19 baru-baru ini.

Sebagai informasi, pada perdagangan Selasa (21/7) harga jual emas di laman logam mulia tercatat naik Rp 7.000 per gram ke level Rp 963.000 per gram. Sedangkan untuk harga buyback tercatat juga naik Rp 7.000 per gram ke level Rp 863.000 per gram. Sementara itu, harga emas spot di Bloomberg pada Selasa (21/7) diketahui menguat sebanyak 0,52% ke level US$ 1.827 per ons troi. 

Baca Juga: Analis bilang harga emas Antam bisa sentuh Rp 1 juta per gram, ini syaratnya


Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan belum ada perubahan sentimen penggerak logam mulia ke depan. Bahkan, dengan situasi yang semakin memburuk dimana faktor utama penyebab krisis ekonomi berasal dari pandemi Covid-19 maka harga emas berpotensi menguat hingga akhir tahun. 

"Harga emas Antam masih ada potensi mendekati level Rp 1.000.000 per gram," ujar Ariston kepada Kontan, Selasa (21/7). 

Meskipun begitu, Ariston juga mengingatkan bahwa pasar juga perlu mewaspadai risiko pembalikan arah di level-level tinggi, sebagaimana yang pernah terjadi di September 2011. Apalagi, kesuksesan penemuan vaksi akan berpotensi membuat harga emas tertekan. 

Baca Juga: Harga emas Antam bisa sentuh Rp1 juta per gram akhir tahun

Ke depan, untuk strategi investasi Ariston merekomendasikan beli di saat harga rendah. Adapun kisaran level support untuk emas Antam hingga akhir tahun berada di kisaran Rp 900.000 per gram hingga Rp 930.000 per gram. Sedangkan untuk emas spot diperkirakan akan berada di kisaran US$ 1.790 per ons troi akhir tahun dengan asumsi vaksin sukses ditemukan.

"Untuk strategi beli, lebih baik tidak beli di level tinggi, melainkan beli ketika harga mengalami pullback ke level support," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .