KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tak berubah alias tetap pada Minggu (4/8). Meski pada Sabtu (3/8) harganya turun Rp 3.000 per gram, imbas aksi
profit taking dari para investor saat harga emas dunia melonjak. Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 1.428.000. Harga emas Antam itu tak berubah dari harga yang dicetak pada Sabtu (3/8) yang berada di level Rp 1.428.000 per gram. Analis Pasar Mata Uang, Lukman Leong mengatakan, harga emas Antam sempat turun pada Sabtu (3/8) karena aksi
profit taking saat harga emas internasional mendekati level psikologis dan target US$ 2.500 per ons troi. Kendati begitu, dia menilai bahwa penurunan ini hanya bersifat sementara.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Tetap di Level Rp 1.428.000 Per Gram Pada Minggu (4/8) Lukman memprediksi, harga emas masih sangat kuat ke depannya berkat menurunnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) dan dolar AS setelah data-data ekonomi akhir-akhir ini yang sangat lemah sehingga memicu kekhawatiran apabila ekonomi di AS bisa gagal
soft landing. “Target harga emas dunia saat ini idealnya akan naik menjadi US$ 2.700 per ons troi setelah mencapai US$ 2.2500 per ons troi,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Minggu (4/8). Namun dia menjelaskan, apabila harga emas naik hingga US$ 2.700 per ons troi, maka kenaikan tersebut tidak lebih dari 10% dari harga saat ini. Menurut dia, kenaikan sebesar 10% bukanlah tujuan utama investor. Tetapi mereka mengalihkan aset berisiko mereka yang dikhawatirkan merosot jauh lebih besar. Dengan asumsi nilai tukar rupiah saat ini, Lukman memproyeksi bahwa harga emas Antam akan berkisar Rp 1.470.000 per gram di akhir tahun, apabila harga emas internasional berada di level US$ 2.500 per ons troi. Selanjutnya, Lukman memperkirakan harga emas Antam akan berada di Rp 1.580.000 per gram, jika harga emas global di sekitar US$ 2.700 per ons troi. Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie menuturkan, pergerakan harga emas Antam dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti kondisi perekonomian global, inflasi, dan volatilitas pasar keuangan. Syarif mengatakan, minat masyarakat dalam melakukan investasi emas Antam meningkat selama beberapa tahun terakhir, mengingat sifat
safe haven pada emas. Hal ini tercermin dari capaian penjualan produk segmen emas Antam pada periode Januari – Juni 2024 (1H24) yang berkontribusi sebesar 81% terhadap total penjualan ANTAM sebesar Rp 18,83 triliun.
Baca Juga: Pangkas Kepemilikan Saham Apple, Buffett Pilih Genggam Cash Saat Ekonomi Tak Pasti? “Angka tersebut meningkat 42% dari capaian pada periode yang sama di tahun 2023 (1H23) sebesar Rp 13,30 triliun,” kata Syarif kepada Kontan.co.id, Minggu (4/8). Selain itu, dia mengatakan bahwa keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar dan efektivitas strategi pemasaran berkontribusi pada peningkatan penjualan sebesar 18% mencapai 15.969 kilogram, jika dibandingkan capaian penjualan pada 1H23 sebesar 13.508 kilogram.
“Dengan fokus agar bisa memperkuat posisi perusahaan di pasar domestik untuk segmen emas, perusahaan meyakini akan mengoptimalkan kinerja penjualan emas hingga akhir tahun 2024,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi