KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) anjlok pada Jumat (24/5). Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam senilai Rp 1.325.000. Harga emas Antam itu anjlok Rp 20.000 dari harga yang dicetak pada Kamis (23/5) yang berada di level Rp 1.345.000 per gram. Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, harga emas Antam anjlok mengikuti harga emas internasional yang juga mengalami penurunan lebih lanjut di perdagangan Jumat (24/5). Harga emas turun karena ada kekhawatiran terhadap suku bunga meningkat, setelah risalah rapat The Fed menunjukkan kekhawatiran terhadap inflasi.
Tak hanya emas, harga logam juga tertekan oleh penguatan dolar, yang mencapai level tertinggi dalam satu minggu setelah risalah pertemuan Federal Reserve pada akhir April, menunjukkan para pembuat kebijakan semakin khawatir terhadap inflasi Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Meski Masih Tertekan, Harga Emas Diprediksi Berpotensi Naik untuk Jangka Pendek Harga emas juga tertekan berkurangnya permintaan
safe haven, imbas kematian Presiden Iran yang ternyata tidak meningkatkan ketegangan di Timur Tengah seperti yang diperkirakan sebelumnya. “Tanda-tanda bank sentral AS masih akan mempertahankan suku bunga tinggi, kemungkinan akan memudarkan harga emas, seperti juga menguatnya dolar dan imbal hasil US Treasury. Greenback menguat setelah pembacaan pernyataan bank sentral yang masih masih berhati-hati karena inflasi masih stagnan," kata Ibrahim dalam risetnya, Jumar (24/5). Dalam kondisi seperti ini, Ibrahim memprediksi harga emas akan turun lagi ke level US$ 2.256 per ons troi. Apabila tembus maka harga emas akan menuju level terendah di US$ 2.062 per ons troi. Sementara itu, Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong juga mengatakan penurunan harga emas Antam karena mengikuti penurunan harga emas dunia akibat prospek suku bunga the Fed setelah pernyataan hawkish dari pejabat-pejabat the Fed, memicu
sell off dan aksi
profit taking. "Selain itu, kematian Presiden Iran ternyata belum memicu tensi hingga saat ini dan sentimen tersebut hanya untuk jangka pendek merespons data-data ekonomi yang keluar," kata Lukman kepada
Kontan.co.id, Jumat (24/5). Dengan begitu, dia mencermati bahwa prospek emas Antam masih bullish. Ia memprediksi tren kenaikan harga emas akan berlangsung dalam waktu jangka panjang. Lukman menyebut, sentimen utamanya yaitu, permintaan emas fisik dari ritel dan bank sentral terus meningkat.
“Harga emas akan lebih meningkat lagi apabila bank-bank sentral sudah mulai memangkas suku bunga. Dan harga emas masih sangat kuat ke depannya, jadi penurunan ini hanya sementara,” ujarnya. Lukman memperkirakan, harga emas Antam akan berkisar Rp 1.370.000 - Rp 1.400.000 per gram pada kuartal II-2024. Sedangkan Ibrahim memprediksi harga emas Antam akan berada di posisi Rp 1.400.000 untuk kuartal II-2024. Adapun untuk akhir tahun ini, dia memproyeksi harganya akan berada di sekitar Rp 1.500.000 - Rp 1.580.000 per gram. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat