Harga Emas Antam Hari Ini Stabil Rp 1.514.000 Per Gram, Minggu (20/10)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih bergerak stabil pada Minggu (20/10).

Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 1.514.000. Harga emas Antam ini masih sama dengan harga emas pada Sabtu (19/10) yang berada pada  Rp 1.514.000 per gram.

Perubahan harga baru terjadi pada emas pecahan 5 gram, yaitu dari sebelumnya Rp 7.374.000,- menjadi Rp 7.345.000. harganya turun Rp 29.000 dibanding harga Sabtu (19/10).


Sementara harga buyback emas Antam berada di level Rp 1.364.000 per gram. Harga buyback tersebut juga masih stabil jika dibandingkan dengan harga buyback pada Jumat (18/10) yang juga berada di Rp 1.364.000 per gram.

Baca Juga: Sebulan Naik 5,87%, Harga Emas Antam Perlu Anda Cermati (19 Oktober 2024)

Berikut harga emas batangan Antam dalam pecahan lainnya per Minggu (20/10) dan belum termasuk pajak:

· Harga emas 0,5 gram: Rp 807.000

· Harga emas 1 gram: Rp 1.514.000

· Harga emas 5 gram: Rp 7.345.000

· Harga emas 10 gram: Rp 14.635.000

· Harga emas 25 gram: Rp 36.462.000

· Harga emas 50 gram: Rp 72.845.000

· Harga emas 100 gram: Rp 145.612.000

· Harga emas 250 gram: Rp 363.765.000

· Harga emas 500 gram: Rp 727.320.000

· Harga emas 1.000 gram: Rp 1.454.600.000

Keterangan:

Logam Mulia Antam menjual emas dan perak batangan dalam beberapa ukuran berat (misalnya 1 gram, 2 gram, dan 500 gram). Biasanya harga per gram emas Antam akan berbeda tergantung berat batangnya. Perbedaan ini terjadi karena ada biaya tambahan untuk pencetakan, sehingga harga per gram emas Antam batang kecil lebih mahal dari batang yang lebih besar. Harga yang ada di sini adalah harga per gram emas batang 1 kilogram yang biasa dijadikan patokan pelaku bisnis emas.

Baca Juga: Rekor! Harga Emas Melampaui Tonggak Sejarah US$ 2.700

Tonton: Masih Menggiurkan, Cuan Ivestasi Emas Setahun Tembus 24.36%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih