KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas batangan keluaran PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM) berpotensi cenderung menurun meski stimulus Amerika Serikat (AS) sudah disepakati. 

Mengutip laman logammulia.com harga emas Antam, Sabtu (13/2), menurun Rp 3.000 per gram ke Rp 926.000 per gram. Meski turun , level harga tersebut sudah lebih baik dari harga emas Antam di Selasa (9/2) yang anjlok ke level terendah sejak Juni 2020 di Rp 915.000 per gram.

Namun, Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan kenaikan harga emas saat ini masih rawan terkoreksi. "Harga emas masih beprotensi lanjut menurun," kata Faisyal, Jumat (12/2). 

Menurut Faisyal, sentimen pengesahan stimulus AS akan cenderung membuat pelaku pasar beralih ke aset berisiko. Dampaknya, permintaan emas akan menurun. 

Baca Juga: Menilik prospek pasar saham dan obligasi hingga akhir tahun 2021

Harga emas berpotensi menurun juga karena vaksinasi yang dilakukan gencar secara global. Target pemberian vaksin yang lebih cepat dari berbagai negara juga memicu naik permintaan di aset berisiko. Sementara, Faisyal mremproyeksikan harga emas akan menurun. 

Faisyal memproyeksikan harga emas Antam di akhir tahun ini berada di rentang Rp 750.000 per gram-Rp 800.000 per gram. Faisyal merekomendasikan bagi investor yang sudah memiliki emas dapat merealisasikan keuntungannya jika membutuhkan dana dalam jangka pendek.

Namun, dalam jangka panjang, Faisyal merekomendasikan bisa tetap hold emas. "Kurang tepat untuk beli emas Antam saat ini karena masih berpotensi menurun, tetapi bisa tetap beli jika memang tujuannya untuk jangka panjang," kata Faisyal. 

Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 3.000 jadi Rp 926.000 per gram, Sabtu (13/3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati