KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melonjak pada Jumat (10/5). Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 1.326.000. Harga emas Antam itu melonjak Rp 20.000 dari harga yang dicetak pada Kamis (9/5) yang berada di level Rp 1.306.000 per gram. Analis Pasar Mata Uang, Lukman Leong mengatakan sentimen yang membuat harga emas Antam melonjak karena mengikuti harga emas dunia yang juga naik melampaui US$ 2.350 per ons troi pada Jumat (10/5). Hal ini didorong oleh data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mencatatkan bahwa jumlah pengangguran lebih tinggi dari perkiraan dan adanya konflik di Timur Tengah yang memanas.
“Penyebab kenaikan ini memang bersifat situasional, namun kenaikan harga emas masih akan berlanjut jangka panjang,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (10/5). Selain itu, Lukman mencermati, harga emas Antam masih akan berfluktuasi. Ke depannya harga emas Antam bisa kembali turun tapi hanya bersifat sementara dan bukan dalam jangka waktu yang panjang. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan di Timur Tengah dan data ekonomi AS memang akan terus mempengaruhi harga emas. "Pasalnya, situasi di Timur Tengah masih penuh dengan ketidakpastian dan eskalasi dapat terjadi kapanpun, sedangkan faktor pendukung utama yaitu permintaan bank sentral masih tetap utuh," kata dia.
Baca Juga: Harga Emas Berada di Level Tertinggi Lebih dari Dua Pekan Lebih lanjut, dia memprediksi harga emas internasional pada akhir kuartal II-2024 akan berkisar US$ 2.300 per ons troi-US$ 2.500 per ons troi. Kemudian, untuk akhir tahun 2024, harga emas diprediksi akan berada di kisaran US$ 2.400 per ons troi-US$ 2.800 per ons troi. Sementara itu, untuk harga emas Antam, dia memprediksi kemungkinan akan berada di kisaran Rp 1.138.000 per gram untuk semester II-2024. Hingga akhir tahun, harga emas Antam diproyeksi akan berada di level 1.480.000 per gram. Selaras dengan hal ini, Pengamat Komoditas dan Founder Traderindo.com, Wahyu Tribowo Laksono menjelaskan bahwa pergerakan harga emas Antam cenderung naik lebih kuat dibandingkan dengan emas global. Hal tersebut berkaitan dengan harga emas global dan pergerakan rupiah. Wahyu mengatakan, jika dolar Amerika Serikat (AS) melemah maka emas Antam bisa naik seiring kenaikan emas global. Namun, jika dolar AS menguat dan emas global melemah, emas Antam tetap bisa naik karena rupiah melemah. Emas Antam juga bisa menjadi
hedge atau lindung nilai rupiah terhadap dolar AS. “Terlebih ada peluang menguat lebih besar bagi emas fisik karena dua asumsi. Naik karena ikut emas dunia saat dolar AS melemah, atau naik karena didukung pelemahan rupiah saat dolar AS menguat," kata Wahyu kepada Kontan.co.id, Jumat (10/5).
Baca Juga: Harga Emas Antam Melonjak Rp 20.000 pada Jumat (10/5), Cermati Prospeknya Ditambah, emas tetap menjadi aset investasi bagian dari diversifikasi portofolio umum. Untuk itu, berinvestasi pada emas dinilai tidak akan merugi, entah dimanfaatkan sebagai investasi jangka panjang, tabungan jangka pendek dan menengah,
hedging terhadap dolar AS, emas tergolong instrumen investasi aman. “Hal ini yang membuat harga emas akan terus naik, termasuk harga emas Antam,” kata dia.
Selain itu, Wahyu bilang, emas termasuk aset yang likuid atau gampang dijual apabila kondisi tak menentu. Aplikasi digital yang menyediakan layanan menabung emas, cicilan emas ataupun gadai emas turut menjaga permintaan emas karena kemudahannya. “Secara kebutuhan, bank sentral, investor institusi, investor ritel, masyarakat umum, semua masih menganggap emas aset penting untuk jangka panjang sebagai
safe haven, inflation hedge, ataupun aset investasi, jadi wajar jika harga emas naik,” imbuhnya. Wahyu pun memperkirakan harga emas dunia akan berkisar US$ 2.300-US$ 2.500 per ons troi di tahun 2024. Sementara harga emas Antam akan berada pada level Rp 1.300.000-Rp 1.450.000 juta per gram pada akhir tahun ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati