KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas batangan bersertifikat Antam dari Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dalam tren naik lagu. Pada Rabu (6/1), harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 981.000 per gram atau naik Rp 6.000 dibanding Selasa (5/1). Penguatan harga emas Antam sejalan dengan harga emas spot yang juga sedang dalam tren positif. Namun, analis Central Capital Futures Wahyu Laksono mengungkapkan, pergerakan emas Antam tak hanya dipengaruhi oleh harga emas spot saja, tetap juga nilai tukar rupiah. Oleh karena itu, ketika harga emas naik dan rupiah terkoreksi, terbuka peluang untuk harga emas Antam menguat tajam.
Wahyu meyakini, ke depan harga emas Antam masih akan kembali menguat. Bahkan, ia menilai harga emas Antam secara historis memiliki kenaikan yang lebih stabil dibandingkan emas spot. Pertimbangan Wahyu dikarenakan secara fundamental, kondisi saat ini memang menguntungkan komoditas emas. Baca Juga: Harga emas spot menguat, Emas Antam berpotensi kembali tembus Rp 1 juta per gram “Secara jangka pendek, saat ini harga emas diuntungkan oleh dolar Amerika Serikat (AS) yang terus melemah. Sementara untuk jangka panjang, kebijakan akomodatif bank sentral masih akan membuat imbal hasil riil obligasi AS masih di bawah 0. Belum lagi dengan adanya kebijakan fiskal AS yang memberi bantuan tunai ke masyarakat,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Rabu (6/1). Menurut Wahyu, dua kebijakan tersebut akan membuat pasokan dolar AS semakin berlimpah dan memperbesar peluang tingginya angka inflasi. Belum lagi jika memperhitungkan kemungkinan terjadinya percepatan pertumbuhan inflasi ketika pandemi berakhir dan masyarakat meningkatkan biaya pengeluarannya.