KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus menguat hingga 12 Februari 2024. Kemarin, harga pecahan satu gram emas Antam sebesar Rp 1.210.000. Dalam setahun, harga emas Antam naik 15%. Namun, pada hari ini, Rabu (13/3) turun Rp 10.000 menjadi Rp 1.200.000 per gram. Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong memprediksi bahwa tren kenaikan harga emas akan berlangsung dalam waktu jangka panjang. Lukman menyebut, sentimen utamanya yaitu, permintaan emas fisik dari ritel dan bank sentral terus meningkat.
Terutama, bank sentral China yang sudah lama mengakumulasi emas. Tetapi permintaan mereka akhir-akhir ini juga semakin menguat seiring naiknya tensi geopolitik dan perang, serta program dedolarisasi negeri Tirai Bambu tersebut. Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) Luncurkan Emas Edisi Idul Fitri 1445 Hijriah "Namun harga emas relatif tertekan beberapa tahun terakhir, oleh tingginya tingkat suku bunga bank sentral. Baru akhir-akhir ni harga emas melonjak seiring meningkat prospek pemangkasan suku bunga oleh bank sentral dunia terutama The Fed," kata Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (13/3). Lukman memprediksi, prospek harga emas batangan ke depannya tentu masih sangat bagus, mengingat harga emas sanggup memecahkan rekor di saat tingkat suku bunga yang tinggi. "Bisa dibayangkan kenaikan harga emas apabila bank-bank sentral sudah mulai memangkas suku bunga," kata dia. Selain itu, Lukman mengatakan, investasi emas juga masih sangat menarik di tahun ini. Dia melihat investor saat ini lebih tertarik untuk berinvestasi emas dalam produk paper gold dibandingkan emas fisik karena lebih mudah ditransaksikan dan spread jual belinya yang lebih kecil. Baca Juga: Harga Emas Turun dari Level Tertinggi Karena Kejutan Inflasi AS Lukman pun memprediksi harga emas internasional akan mencapai paling tidak US$ 2.300 per ons troi. Dengan pandangan optimistis, harga emas bahkan bisa mencapai US$ 2.500 hingga akhir tahun ini, seiring akan dimulainya siklus pemangkasan suku bunga oleh bank sentral dunia. "Hal yang menarik, apabila disesuaikan dengan inflasi, harga emas sekarang lebih murah dari pada ketika tertinggi di tahun 1980. JIka disesuaikan dengan inflasi, maka itu setara dengan US$ 2.600 per ons troi," kata dia. Sementara itu, dia memprediksi untuk harga emas Antam kemungkinan akan menguat di kisaran Rp 1.230.000 per gram untuk semester I-2024. Harga emas Antam diprediksi akan mencapai Rp 1.300.000-Rp 1.400.000 per gram pada akhir tahun 2024. Baca Juga: Pembiayaan Emas CIMB Niaga Syariah Masih Mekar hingga Awal Tahun Ini Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, harga emas bertahan di kisaran US$ 2.160 per ons pada hari ini, Rabu (13/3) setelah turun lebih dari 1% di sesi sebelumnya. "Hal ini terbebani oleh data inflasi AS yang lebih kuat dari perkiraan, sehingga semakin mengaburkan prospek kapan Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga," kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Rabu (!3/3). Sutopo mengatakan, sentimen yang membuat harga emas mengalami kenaikan masih datang dari rencana The Fed yang akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Juni 2024, meskipun bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil pada Maret dan Mei mendatang. "Sehingga investor sekarang menantikan angka penjualan ritel AS dan data inflasi produsen pada minggu ini," kata Sutopo. Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Rabu 13 Maret 2024, Cek Daftarnya di Sini