Harga Emas Antam Naik ke Rp 1.338.000, Simak Prospek ke Depannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik pada Rabu (12/6).

Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 1.338.000. Harga emas Antam tersebut naik Rp 8.000 dari harga yang dicetak pada Selasa (11/6), yang berada di level Rp 1.330.000 per gram.

Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong mengatakan, kenaikan harga emas Antam dipengaruhi oleh kenaikan harga emas internasional yang masih berada di atas US$ 2.300 per ons troi, dan emas sedang rebound oleh aksi bargain hunting.


Baca Juga: Harga Emas Berpotensi Melemah Jelang Rilis Data Inflasi CPI dan FOMC

Namun, Lukman menilai bahwa kenaikan emas ini tidak terlalu besar, mengingat investor cenderung wait and see menjelang rilis data inflasi AS malam ini dan pertemuan FOMC. 

“Walau ke depannya masih akan naik, namun untuk jangka pendek investor akan terus mencermati data-data ekonomi AS, terutama pekerjaan yang masih sangat kuat akhir-akhir ini sehingga menyebabkan kekhawatiran akan prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed yang akan semakin mundur,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (12/6). 

Selain itu, Lukman mengatakan sentimen lainnya datang dari perkembangan seputar perang dan konflik di Ukraina hingga Timur Tengah, yang masih bisa menjadi faktor penting lainnya. 

Baca Juga: Permintaan Emas Tetap Tinggi Ditengah Rekor Harga Tertinggi

Dengan begitu, dia melihat prospek emas Antam masih bullish dengan tren kenaikan harga emas yang diperkirakan berlangsung dalam jangka panjang. 

Lukman mencatat, permintaan emas fisik dari ritel dan bank sentral yang terus meningkat sebagai sentimen utama yang mendukung kenaikan harga emas. 

Ia memperkirakan harga emas Antam akan berkisar antara Rp 1.375.000 hingga Rp 1.400.000 per gram pada kuartal II-2024, sementara harga emas dunia diprediksi akan mencapai US$ 2.400 pada akhir kuartal kedua ini dan US$ 2.500 pada akhir tahun 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi