Harga Emas Antam Naik, Pelemahan Data Ekonomi AS Jadi Salah Satu Penyebab



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas Antam bersertifikat di Logam Mulia melonjak 1,48% menjadi Rp 1.433.000 per gram pada Kamis (1/8). Sedangkan pada hari ini, Jumat (2/8) harganya turun tipis Rp 2.000 per gram menjadi Rp 1.431.000 per gram, imbas penguatan rupiah. 

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, harga emas Antam melonjak mengikuti harga emas dunia yang juga naik menjadi sekitar US$ 2.450 per ons troi pada perdagangan Jumat (2/8). Kemudian, kenaikan ini juga didorong oleh data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lemah baru-baru ini, sehingga mendukung ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve. 

Sutopo menyebutkan, pada Kamis (1/8), data ekonomi AS menunjukkan aktivitas manufaktur AS bulan Juli berkontraksi lebih dari yang diantisipasi. Data lapangan kerja mencapai level terendah sejak 2020. Selain itu, klaim pengangguran naik menjadi 249 ribu, tertinggi dalam hampir setahun. 


“Sehingga investor sekarang menunggu laporan pekerjaan bulanan hari ini untuk wawasan lebih lanjut,” kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Jumat (2/8). 

Baca Juga: Harga Emas Mencatat Kenaikan Mingguan Tertinggi Dalam 4 Bulan Terakhir

Sutopo bilang, meningkatnya risiko konflik yang lebih luas di Timur Tengah meningkatkan daya tarik emas sebagai tempat berlindung yang aman. Pasar mencermati respons Iran terhadap pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang menyusul terbunuhnya komandan tertinggi Hizbullah dalam serangan udara Beirut.

Lebih lanjut, menurut dia, apabila laporan pekerjaan, laporan pendapatan per jam dan pengangguran pada malam ini, Jumat (2/8) menjadi barometer pergerakan emas, maka jika hasil laporannya cenderung negatif akan membuat emas mengukir harga rekor baru. Namun, jika laporan tersebut bagus, maka akan membawa emas kembali koreksi.

“Saya proyeksi, harga emas dunia untuk jangka panjang akan berada di level US$ 2.500 per gram, sedangkan emas Antam akan berada di kisaran Rp 1.500.000 per gram,” kata Sutopo.

Di sisi lain, Sutopo mengatakan harga emas melonjak juga didorong oleh investor yang saat ini banyak beralih ke aset safe heaven seperti emas, akibat ketidakstabilan pertumbuhan, sehingga dikhawatirkan dapat membawa resesi global. 

“Ditambah lagi dengan adanya konflik geo-politik di Timur Tengah dan pemilu AS, yang akan membuat emas terus diminati,” kata dia. 

Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Naik 4,61%, Hari Ini Turun Tipis (2 Agustus 2024)

Selaras dengan hal ini, Analis Pasar Mata Uang, Lukman Leong menilai, harga emas dunia termasuk Antam melonjak karena dalam sepekan ini terdapat sinyal  pemangkasan suku bunga oleh the Fed. Selain itu, ada pula pemangkasan suku bunga oleh Bank of England (BoE), situasi yang memanas di Timur Tengah, hingga data-data ekonomi yang lebih lemah dari AS dan China.

“Hal ini membuat sentimen risk off investor yang melepas aset berisiko beralih ke aset safe haven seperti dolar AS, emas dan obligasi pemerintah,” kata Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (2/8). 

Lukman melihat, sentimen jangka panjang pada harga emas masih tetap pada permintaan bank-bank sentral yang diikuti oleh permintaan ritel dan institusi. Sedangkan untuk jangka pendek, walau perkembangan akhir-akhir ini mendukung harga emas dan diperkirakan akan kembali memecahkan rekor harga tertinggi.

“Namun, seperti sebelum-sebelumnya, koreksi masih akan terjadi oleh aksi profit taking,” kata dia. 

Baca Juga: Update Grafik Harga Emas 24 Karat Antam Terbaru (2 Agustus 2024)

Selain itu, Lukman mengungkapkan bahwa sebenarnya pada tahun ini, harga emas internasional diperkirakan hanya akan mencapai US$ 2.500 per ons troi, yang sudah hampir tercapai. Tetapi dengan perkembangan belakangan ini, terutama data-dara ekonomi AS dan China yang lemah, emas berpotensi mencapai target baru di posisi US$ 2.700 per ons troi. 

“Emas senantiasa merupakan aset safe haven, walau naik terus, sebenarnya tidaklah besar dibandingkan aset berisiko,” imbuhnya. 

Dia menjelaskan, apabila harga emas naik hingga US$ 2.700 per ons troi, maka kenaikan tersebut tidak lebih dari 10% dari harga saat ini. Menurut dia, kenaikan sebesar 10% bukanlah tujuan utama investor. Tetapi mereka mengalihkan aset berisiko mereka yang dikhawatirkan merosot jauh lebih besar. 

Dengan asumsi nilai tukar rupiah saat ini, Lukman memproyeksi bahwa harga emas Antam akan berkisar Rp 1.470.000 per gram di akhir tahun, apabila harga emas internasional berada di level US$ 2.500 per ons troi.

Selanjutnya, Lukman memperkirakan harga emas Antam akan berada di Rp 1.580.000 per gram, jika harga emas global di sekitar US$ 2.700 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati