Harga emas Antam susut Rp 3.000 per gram (4/9), potensi rugi 10% pembeli sebulan lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumat (4/9) harga emas batangan Antam bersertifikat di Butik Emas Logam Mulia Aneka Tambang (ANTM) turun Rp 3.000 per gram, dari sebelumnya Rp 1.024.000 per gram menjadi Rp 1.021.000 per gram.

Tanggal Beli Emas Antam  Harga Emas per gram Harga Buyback per gram (Jumat (4/9) Potensi Laba/Rugi
28 Agustus 2020 Rp 1.012.000 Rp 921.000 -8.99% (rugi)
04 Agustus 2020 Rp 1.029.000 Rp 921.000 -10.50% (rugi)
04 Juni 2020 Rp 887.000 Rp 921.000 3.83% (untung)
04 Maret 2020 Rp 827.000 Rp 921.000 11.37% (untung)
04 Desember 2019 Rp 753.000 Rp 921.000 22.31% (untung)
04 September 2019 Rp 775.000 Rp 921.000 18.84% (untung)
04 Juni 2019 Rp 662.000 Rp 921.000 39.12% (untung)
04 Maret 2019 Rp 656.500 Rp 921.000 40.29% (untung)
04 Desember 2018 Rp 647.500 Rp 921.000 42.24% (untung)
Di lain sisi, harga buyback oleh Logam Mulia turun Rp 2.000 per gram, dari sebelumnya Rp 923.000 per gram menjadi Rp 921.000 per gram. Dengan demikian, selisih antara harga emas dan harga buyback kemarin adalah Rp 100.000 per gram.

Selama ini Antam menetapkan dua macam harga emas batangan produksinya: harga emas dan harga beli kembali (buyback).


Harga emas yang tercantum di atas adalah harga yang berlaku ketika kita membeli emas dari gerai Logam Mulia. Adapun harga buyback adalah harga yang berlaku ketika kita menjual emas kepada gerai Logam Mulia.

Baca Juga: Harga emas Antam 24 karat hari ini turun Rp 3.000 per gram, Jumat 4 September 2020

Begitu beli emas Antam, langsung tekor

Jadi, jika pagi kemarin membeli emas dari Antam maka Anda harus membayar Rp 1.021.000 per gram. Kalau karena suatu sebab tiba-tiba Anda butuh uang sangat mendesak sehingga terpaksa menjual kembali emas tersebut pada siang atau sore hari, jangan kaget emas Anda cuma dihargai Rp 921.000 per gram oleh Logam Mulia.

Siapa saja perlu mencermati dua macam harga emas tersebut kalau benar-benar serius hendak menjadi investor emas batangan. Tanpa memperhitungkan perbedaan dua harga tersebut, bisa-bisa seorang investor emas salah menghitung potensi untung dan rugi.

Dengan selisih harga jual dan harga beli (spread) setebal itu, emas hanya cocok untuk investasi dalam jangka panjang. Secara jangka panjang kita berharap harga emas naik jauh lebih tinggi sehingga mampu menutup selisih harga jual dan harga buyback, sekaligus memberikan laba.

Baca Juga: Harga emas spot naik 0,45% ke US$ 1.939 per ons troi di Jumat sore

Sekadar ilustrasi, berikut ini kalkulasi potensi untung/rugi andaikata para investor emas lantakan pada beberapa kurun waktu.

  • Membeli emas pada 28 Agustus 2020 (Rp 1.012.000 per gram) = -8.99% (rugi)
  • Membeli emas pada 04 Agustus 2020 (Rp 1.029.000 per gram) = -10.50% (rugi)
  • Membeli emas pada 04 Juni 2020 (Rp 887.000 per gram) = 3.83% (untung)
  • Membeli emas pada 04 Maret 2020 (Rp 827.000 per gram) = 11.37% (untung)
  • Membeli emas pada 04 Desember 2019 (Rp 753.000 per gram) = 22.31% (untung)
  • Membeli emas pada 04 September 2019 (Rp 775.000 per gram) = 18.84% (untung)
  • Membeli emas pada 04 Juni 2019 (Rp 662.000 per gram) = 39.12% (untung)
  • Membeli emas pada 04 Maret 2019 (Rp 656.500 per gram) = 40.29% (untung)
  • Membeli emas pada 04 Desember 2018 (Rp 647.500 per gram) = 42.24% (untung)
Kalkulasi di atas belum memperhitungkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan biaya materai Rp 6.000.

Selanjutnya: Sempat melonjak, saham Bumi Resources Minerals (BRMS) nyaris balik ke level gocap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana