Harga emas Antam terkerek penjualan produk Hello Kitty



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) cukup solid sejak akhir pekan lalu. Harganya tercatat naik dalam tiga hari terakhir. Hal ini berlawanan dengan tren pelemahan emas yang terjadi di pasar spot.

Mengutip situs www.logammulia.com, Selasa (20/3), harga jual emas Antam naik 0,31% ke level Rp 643.000 per gram dan harga jual kembali alias buyback naik 0,35% menjadi Rp 573.000 per gram. Namun, dibandingkan sepekan sebelumnya, harga jual justru turun 0,31% dan harga buyback tergerus 0,52%.

Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoint Futures menilai, pergerakan emas batangan memang tidak mengekor kejatuhan emas di pasar spot. Menurutnya, emas Antam lebih dipengaruhi oleh sentimen domestik. Sejak meluncurkan produk emas berbentuk Hello Kitty ke Jepang, permintaannya terus menunjukkan kenaikan.


“Antam sudah mengekspor sebanyak 1.590 keping emas dengan ukuran 1-25 gram,” ungkap Deddy kepada Kontan.co.id, Selasa.

Selain itu, harga emas Antam juga mendapatkan sentimen positif dari pelemahan rupiah. Meski pada perdagangan Selasa (20/3) valuasi rupiah terhadap dollar AS ditutup menguat 0,12%, tetapi tekanan yang terjadi sejak pekan lalu. Seperti yang sudah-sudah, pelemahan rupiah selalu berimbas positif terhadap pergerakan haga emas batangan.

Namun, Alwy Assegaf, analis PT Global Kapital Investama Berjangka cenderung melihat, posisi rupiah saat ini tidak berpengaruh terhadap pergerakan harga emas batangan. Menurutnya, kondisi mata uang Garuda tidak terlalu jelek dan bahkan masih bisa mencatatkan penguatan.

“Bisa jadi kenaikan harga emas Antam terjadi karena kenaikan permintaan,” imbuhnya.

Bagaimanapun kenaikan permintaan tetap menjadi katalis positif yang mengangkat harga. Apalagi akhir bulan lalu, Antam baru saja meneken kesepakatan dengan perusahaan asal Jepang MKK Co. Ltd untuk pemasaran emas batangan 1 kilogram. Kerja sama tersebut berpotensi mendatangkan penjualan 2.400 kg emas dalam setahun.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini