Harga Emas Antam Terkoreksi pada Jumat (19/7), Simak Proyeksi Hingga Akhir Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun pada Jumat (19/7).

Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 1.419.000 pada Jumat (19/7). Harga emas Antam ini turun Rp 8.000 dari harga yang dicetak pada Kamis (18/7) pada Rp 1.427.000 per gram.

Analis Pasar Mata Uang, Lukman Leong, mengatakan harga emas Antam turun akibat dampak dari kenaikan harga emas dunia yang sebelumnya cukup tinggi, sehingga kini telah mencapai titik jenuh beli, dan menyebabkan aksi profit taking.


Baca Juga: Penjualan Emas Antam (ANTM) Naik, Begini Prospek Kinerja & Rekomendasi Sahamnya

"Walau prospek pemangkasan suku bunga oleh the Fed masih belum banyak berubah, namun investor mengantisipasi kemungkinan Trump memenangi pilpres AS, dimana kebijakan dia seperti perang dagang akan bisa kembali memicu inflasi di AS sehingga prospek pemangkasan suku bunga oleh the Fed menurun," kata Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (19/7). 

Lukman melihat, harga emas dunia telah hampir mencapai target US$ 2.500 per ons troi pada pekan ini, sehingga sangat rentan aksi profitable taking. Meskipun investor akan kembali masuk dan melakukan bargain hunting atau berburu aset di saat harga sedang murah, apabila penurunan sudah cukup besar.

"Dengan begitu, saya memperkirakan harga emas dunia akan berkonsolidasi dengan volatilitas yang agak besar," imbuhnya.

 
ANTM Chart by TradingView

Menurut Lukman, untuk melanjutkan rally harga emas di atas US$ 2.500 per ons troi, investor memerlukan insentif lebih lanjut dari data-data ekonomi AS yang lebih lemah ke depannya.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 8.000 ke Rp 1.419.000 Per Gram, Jumat (19/7)

Dengan faktor-faktor tersebut, dia memproyeksi bahwa pada pekan depan, harga akan emas Antam masih akan turun dikisaran Rp 1.400.000 - Rp 1.415.000.000 per gram. Sementara harga emas internasional akan berada di level US$ 2.440 - US$ 2.470 per ons troi.

Editor: Noverius Laoli