Harga Emas Antam Turun ke Rp 1.344.000, Simak Proyeksi Hingga Akhir Tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun pada Senin (17/6).

Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 1.344.000. Harga emas Antam itu turun Rp 3.000 dari harga yang dicetak pada Minggu (16/6) yang berada di level Rp 1.347.000 per gram.

Analis Deu Calion Futures (DCFX), Andrew Fischer mengatakan, harga emas Antam mengalami penurunan disebabkan oleh harga emas dunia yang masih berfluktuasi dan juga turun. Berdasarkan Trading Economics, harga emas turun 0,65% ke level US$ 2.317 per ons troi, pada Senin (17/6) pukul 14.20 WIB. 


Fischer mengatakan, sentimen yang membuat harga emas dunia turun karena investor menunggu lebih banyak data ekonomi Amerika Serikat (AS). Sedangkan laporan dari minggu lalu, menunjukkan bahwa inflasi stabil, sehingga meningkatkan harapan bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga pada akhir tahun ini.

“Maka saya lihat, untuk saat ini pergerakan emas dunia cenderung akan  turun saat rilis berita Inflasi terhadap dolar AS. Penurunan emas dunia ini tentu berpengaruh terhadap harga emas Antam ke depan,” kata Fischer kepada Kontan.co.id, Senin (17/6). 

Baca Juga: Harga Emas Turun pada Senin (17/6) Siang, Investor Menanti Isyarat Suku Bunga The Fed

Fischer mencermati bahwa arah tren saat ini lebih condong ke penurunan harga emas. Berdasarkan analisis secara teknikal, dia mengidentifikasi bahwa tekanan jual masih dominan.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa analisis teknikal tersebut menunjukkan bahwa harga emas masih terlihat masih berpotensi untuk turun lebih rendah lagi dalam waktu dekat.

“Dan potensi terendah berdasarkan prediksi analisa di kisaran US$ 2.190-US$ 2.210 per ons troi, untuk penurunan terhadap harga emas dunia ini, sehingga hal tersebut akan membuat penurunan harga emas Antam ke depannya,” kata dia. 

Selain itu, Fischer menyebutkan, faktor lain yang mendukung prediksi penurunan harga emas yakni, penguatan dolar AS. Indeks dolar yang memantau kinerja greenback versus enam mata uang utama lainnya, naik sebesar 0,18% dan diperdagangkan pada 104,81. 

“Penguatan dolar ini sering kali berdampak negatif terhadap harga emas karena emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya,” imbuhnya. 

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 3.000 Jadi Rp 1.344.000 Per Gram di Siang Ini (17/6)

Fischer mengatakan, sentimen lainnya yang membuat harga emas Antam turun yaitu, lantaran ketidakjelasan atas keputusan The Fed setelah rilis berita Producer Price Index (PPI). Dia mengatakan bahwa pasar masih menunggu kepastian mengenai kebijakan moneter yang akan diambil oleh The Fed, terutama terkait suku bunga. 

Dengan faktor-faktor tersebut, Fischer memproyeksi, harga emas Antam ke depannya masih akan lanjut turun dan akan diperdagangkan di kisaran Rp 1.315.000 per gram-Rp 1.320.000 per gram. 

Namun, dia memperkirakan pada akhir tahun 2024, harga emas Antam kemungkinan besar akan kembali melonjak mencapai Rp 1.500.000 per gram, dengan dasar perhitungan kurs saat ini. 

“Hal itu karena secara jangka panjang emas tetap akan menjadi aset lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan mata uang fiat,” kata dia. 

Sementara untuk harga emas dunia, Fischer memproyeksi, akan berada di kisaran US$ 2.550-US$ 2.600 per ons troi pada akhir tahun 2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati