Harga Emas Antam Turun Lagi Rp 8.000, Simak Proyeksi Hingga Akhir Tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun lagi pada Senin (5/8).

Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 1.420.000 pada Senin (5/8). Harga emas Antam itu turun Rp 8.000 dari harga yang dicetak pada Minggu (4/8) yang berada di level Rp 1.428.000 per gram.

Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong mengatakan bahwa harga rmas Antam turun mengikuti harga emas internasional yang juga melemah imbas aksi profit taking


Senin (5/8) pukul 21.57 WIB, harga emas spot turun 1,99% ke US$ 2.394,50 per ons troi. Sedangkan dalam sepekan harga emas dunia turun 2%. 

“Investor emas juga masih berkonsolidasi di tengah kejatuhan pada bursa saham,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Senin (5/8). 

Baca Juga: Harga Emas Ikut Turun Saat Pasar Bergejolak, Bagaimana Statusnya Sebagai Safe Haven?

Kendati begitu, dia memprediksi bahwa penurunan harga emas ini hanya bersifat sementara. Pasalnya, harga emas sempat  mencapai target US$ 2.500 per ons troi meski saat ini turun ke level US$ 2.300 per on troi. 

Namun Lukman menjelaskan, apabila harga emas naik hingga US$ 2.700 per ons troi, maka kenaikan tersebut tidak lebih dari 10% dari harga saat ini. Menurut dia, kenaikan sebesar 10% bukanlah tujuan utama investor. Tetapi mereka mengalihkan aset berisiko mereka yang dikhawatirkan merosot jauh lebih besar. 

“Penurunan harga emas Antam juga hanya sementara, kecuali rupiah yang cenderung menguat oleh dukungan prospek pemangkasan suku bunga the Fed yang makin meningkat,” imbuhnya. 

Dengan asumsi nilai tukar rupiah saat ini, Lukman memproyeksi bahwa harga emas Antam akan berkisar Rp 1.470.000 per gram di akhir tahun, apabila harga emas internasional berada di level US$ 2.500 per ons troi.

Selanjutnya, Lukman memperkirakan harga emas Antam akan berada di Rp 1.580.000 per gram, jika harga emas global di sekitar US$ 2.700 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati