Harga emas Antam turun Rp 2.000, potensi rugi 10,62% pembeli sepekan lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selasa (13/10) harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (ANTM) turun Rp 2.000 per gram, dari sebelumnya Rp 1.017.000 per gram menjadi Rp 1.015.000 per gram.

Tanggal Harga Emas per gram Harga Buyback per gram (Hari ini) Potensi Laba/Rugi
06 Oktober 2020 Rp 1.017.000 Rp 909.000 -10.62% (rugi)
13 September 2020 Rp 1.031.000 Rp 909.000 -11.83% (rugi)
13 Juli 2020 Rp 938.000 Rp 909.000 -3.09% (rugi)
13 April 2020 Rp 952.000 Rp 909.000 -4.52% (rugi)
13 Januari 2020 Rp 778.000 Rp 909.000 16.84% (untung)
13 Oktober 2019 Rp 756.000 Rp 909.000 20.24% (untung)
13 Juli 2019 Rp 706.000 Rp 909.000 28.75% (untung)
13 April 2019 Rp 659.500 Rp 909.000 37.83% (untung)
13 Januari 2019 Rp 660.000 Rp 909.000 37.73% (untung)
Di lain sisi, harga buyback oleh Logam Mulia turun Rp 2.000 per gram, dari sebelumnya Rp 911.000 per gram menjadi Rp 909.000 per gram. Dengan demikian, selisih antara harga emas dan harga buyback hari ini adalah Rp 106.000 per gram.

Selama ini Antam menetapkan dua macam harga emas batangan produksinya: harga emas dan harga beli kembali (buyback).


Harga emas yang tercantum di atas adalah harga yang berlaku ketika kita membeli emas dari gerai Logam Mulia. Adapun harga buyback adalah harga yang berlaku ketika kita menjual emas kepada gerai Logam Mulia.

Baca Juga: Harga emas hari ini (13/10) di Butik Emas Antam turun Rp 2.000 per gram

Jadi, jika pagi ini membeli emas dari Antam maka Anda harus membayar Rp 1.015.000 per gram. Kalau karena suatu sebab tiba-tiba Anda butuh uang sangat mendesak sehingga terpaksa menjual kembali emas tersebut pada siang atau sore hari, jangan kaget emas Anda cuma dihargai Rp 909.000 per gram oleh Logam Mulia.

Siapa saja perlu mencermati dua macam harga emas tersebut kalau benar-benar serius hendak menjadi investor emas batangan. Tanpa memperhitungkan perbedaan dua harga tersebut, bisa-bisa seorang investor emas salah menghitung potensi untung dan rugi.

Dengan selisih harga jual dan harga beli (spread) setebal itu, emas hanya cocok untuk investasi dalam jangka panjang. Secara jangka panjang kita berharap harga emas naik jauh lebih tinggi sehingga mampu menutup selisih harga jual dan harga buyback, sekaligus memberikan laba.

Sekadar ilustrasi, berikut ini kalkulasi potensi untung/rugi andaikata para investor emas lantakan pada beberapa kurun waktu.

  • Harga emas Antam pada 06 Oktober 2020 (Rp 1.017.000 per gram) = -10.62% (rugi)
  • Harga emas Antam pada 13 September 2020 (Rp 1.031.000 per gram) = -11.83% (rugi)
  • Harga emas Antam pada 13 Juli 2020 (Rp 938.000 per gram) = -3.09% (rugi)
  • Harga emas Antam pada 13 April 2020 (Rp 952.000 per gram) = -4.52% (rugi)
  • Harga emas Antam pada 13 Januari 2020 (Rp 778.000 per gram) = 16.84% (untung)
  • Harga emas Antam pada 13 Oktober 2019 (Rp 756.000 per gram) = 20.24% (untung)
  • Harga emas Antam pada 13 Juli 2019 (Rp 706.000 per gram) = 28.75% (untung)
  • Harga emas Antam pada 13 April 2019 (Rp 659.500 per gram) = 37.83% (untung)
  • Harga emas Antam pada 13 Januari 2019 (Rp 660.000 per gram) = 37.73% (untung)
Kalkulasi di atas belum memperhitungkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan biaya materai Rp 6.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana