Harga emas Antam turun Rp 8.000 sehari, tekor 13,95% kalau beli sebulan lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rabu (27/5) harga emas Antam di Logam Mulia PT Aneka Tambang (ANTM) turun Rp 8.000 per gram, dari sebelumnya Rp 917.000 per gram menjadi Rp 909.000 per gram.

Tanggal Harga Emas per gram Harga Buyback per gram (27/5) Potensi Laba/Rugi (%)
20 Mei 2020 Rp 926.000 Rp 808.000 -12.74% (rugi)
27 April 2020 Rp 939.000 Rp 808.000 -13.95% (rugi)
27 Februari 2020 Rp 813.000 Rp 808.000 -0.62% (rugi)
27 November 2019 Rp 745.000 Rp 808.000 8.46% (untung)
27 Agustus 2019 Rp 766.500 Rp 808.000 5.41% (untung)
27 Mei 2019 Rp 665.000 Rp 808.000 21.50% (untung)
27 Februari 2019 Rp 670.000 Rp 808.000 20.60% (untung)
27 November 2018 Rp 652.000 Rp 808.000 23.93% (untung)
27 Agustus 2018 Rp 599.950 Rp 808.000 34.68% (untung)
Di lain sisi, harga buy back oleh Logam Mulia turun Rp 8.000 per gram, dari sebelumnya Rp 816.000 per gram menjadi Rp 808.000 per gram. Dengan demikian, selisih antara harga emas dan harga buyback kemarin adalah Rp 101.000 per gram.

Selama ini Antam menetapkan dua macam harga emas batangan produksinya: harga emas dan harga beli kembali (buyback).


Baca Juga: Jelang sore, harga emas spot bergerak di US$ 1.706,87 per ons troi

Harga emas Antam yang tercantum di atas adalah harga yang berlaku ketika kita membeli emas dari gerai Logam Mulia. Adapun harga buyback adalah harga yang berlaku ketika kita menjual emas kepada gerai Logam Mulia.

Jadi, jika pagi ini membeli emas Antam dari gerai Logam Mulia maka Anda harus membayar Rp 909.000 per gram. Kalau karena suatu sebab tiba-tiba Anda butuh uang sangat mendesak sehingga terpaksa menjual kembali emas tersebut pada siang atau sore hari, jangan kaget emas Anda cuma dihargai Rp 808.000 per gram oleh Logam Mulia.

Langsung tekor 11,1%! 

Baca Juga: Harga emas 24 karat Antam hari ini turun Rp 8.000, Rabu 27 Mei 2020

Jadi, siapa saja perlu mencermati dua macam harga emas tersebut kalau benar-benar serius hendak menjadi investor emas batangan. Tanpa memperhitungkan perbedaan dua harga tersebut, bisa-bisa seorang investor emas salah menghitung potensi untung dan rugi.

Dengan selisih harga jual dan harga beli (spread) setebal itu, emas hanya cocok untuk investasi dalam jangka panjang.

Secara jangka panjang kita berharap harga emas naik jauh lebih tinggi sehingga mampu menutup selisih harga jual dan harga buyback, sekaligus memberikan laba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana