NEW YORK. Harga kontrak emas kembali menanjak untuk hari ketiga pada pekan ini. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.38, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 0,7% menjadi US$ 1.726 per troy ounce di Comex, New York. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, harga emas sudah melompat sebesar 10%. Kenaikan harga emas terjadi seiring adanya sinyal digelontorkannya kebijakan stimulus global yang akan mendongkrak permintaan investor terhadap emas sebagai lindung nilai inflasi. Sekadar informasi, Bank Sentral Eropa menyatakan kesiapannya untuk mengatifkan program pembelian obligasi jika pemerintah memenuhi persyaratan yang ada. Di sisi lain, Presiden AS Barack Obama yang terpilih untuk kedua kalinya, harus menghadapi ancaman fiscal cliff dengan ancaman kenaikan pajak senilai US$ 600 miliar dan pemangkasan anggaran yang dimulai pada Januari mendatang. Hal itu bisa saja dihindari jika Kongres melakukan aksi. "Saya masih bullish terhadap emas, karena bakal ada quantitative easing untuk sementara waktu. Hal itu sudah ada di kepala para trader setelah Obala terpilih kembali," jelas Fred Schoenstein, trader Heraeus Precious Metals Management di New York.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga emas bangkit lagi terdongkrak isu stimulus
NEW YORK. Harga kontrak emas kembali menanjak untuk hari ketiga pada pekan ini. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.38, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 0,7% menjadi US$ 1.726 per troy ounce di Comex, New York. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, harga emas sudah melompat sebesar 10%. Kenaikan harga emas terjadi seiring adanya sinyal digelontorkannya kebijakan stimulus global yang akan mendongkrak permintaan investor terhadap emas sebagai lindung nilai inflasi. Sekadar informasi, Bank Sentral Eropa menyatakan kesiapannya untuk mengatifkan program pembelian obligasi jika pemerintah memenuhi persyaratan yang ada. Di sisi lain, Presiden AS Barack Obama yang terpilih untuk kedua kalinya, harus menghadapi ancaman fiscal cliff dengan ancaman kenaikan pajak senilai US$ 600 miliar dan pemangkasan anggaran yang dimulai pada Januari mendatang. Hal itu bisa saja dihindari jika Kongres melakukan aksi. "Saya masih bullish terhadap emas, karena bakal ada quantitative easing untuk sementara waktu. Hal itu sudah ada di kepala para trader setelah Obala terpilih kembali," jelas Fred Schoenstein, trader Heraeus Precious Metals Management di New York.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News