Harga Emas Berada di Level Tertinggi Lebih dari Dua Pekan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat pada hari Jumat dan menuju pekan terbaiknya sejak awal April. Pelemahan angka ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) memicu spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve tahun ini.

Jumat (10/5) pukul 19.03 WIB, harga emas di pasar spot naik 1,1% menjadi Us$ 2.372,46 per ons troi. Harga emas mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua minggu. Harga telah naik lebih dari 3% dalam sepekan ini. Sementara harga emas berjangka AS melonjak 1,7% menjadi US$ 2.379,30 per ons troi.

"Fokus pasar emas kemungkinan besar akan tertuju pada perkembangan harga konsumen di AS setelah kemajuan dalam memerangi inflasi dianggap tidak mencukupi dalam beberapa bulan terakhir dan harapan suku bunga telah berkurang," kata Commerzbank dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters.


Harga emas memperpanjang kenaikannya setelah melonjak 1% pada hari Kamis. Kemarin, harga emas naik sebagai respons terhadap data yang menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat lebih dari perkiraan pada minggu lalu.

Baca Juga: Harga Emas Antam Melonjak Rp 20.000 pada Jumat (10/5), Cermati Prospeknya

Investor sekarang menantikan data indeks harga produsen dan indeks harga konsumen AS yang akan dirilis minggu depan untuk mendapatkan petunjuk baru mengenai arah suku bunga The Fed.

Menurut CME FedWatch Tool, para pedagang memperkirakan kemungkinan 68% penurunan suku bunga Fed pada bulan September. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

"Namun, terdapat ketidakpastian yang cukup besar mengenai arah inflasi AS dalam beberapa bulan mendatang," kata Presiden Federal Reserve San Francisco Mary Daly pada hari Kamis.

Warga Palestina melaporkan pasukan Israel yang membombardir kota Rafah di Jalur Gaza pada hari Kamis. Sementara seorang pejabat Israel mengonfirmasi berakhirnya perundingan tidak langsung dengan Hamas.

"Target emas berikutnya dapat dilihat di kisaran US$ 2.380," kata De Casa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati