Harga Emas Bergerak Tipis di Awal Juni, Pasar Menunggu Isyarat Suku Bunga The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas bergerak tipis pada hari Senin. Para pelaku pasar menunggu lebih banyak data ekonomi Amerika Serikat (AS) minggu ini setelah laporan terbaru menunjukkan bahwa inflasi stabil. Data ekonomi terakhir mengangkat harapan bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga pada akhir tahun ini.

Senin (3/6) pukul 16.27 WIB, harga emas di pasar spot turun tipis ke US$ 2.324,74 per ons troi dari akhir pekan lalu di US$ 2.327,33 per ons troi. Harga emas berjangka naik tipis ke US$ 2.346,20 per ons troi dari posisi akhir pekan lalu di US$ 2.345,80 per ons troi. 

"Katalisator jangka pendeknya adalah data ketenagakerjaan dan jika data tersebut menunjukkan sedikit kendurnya pasar tenaga kerja, Anda tahu itu akan bagus untuk harga emas," kata Kyle Rodda, analis pasar keuangan di Capital. com kepada Reuters.


Investor akan melihat data PMI nasional Institute of Supply Management (ISM) yang akan dirilis pukul 21.00 WIB, laporan ketenagakerjaan ADP pada hari Rabu, dan data non-farm payrolls yang akan dirilis pada hari Jumat. Data ekonomi ditunggu untuk mengukur kesehatan perekonomian AS dan apakah hal tersebut akan menghalangi The Fed untuk memangkas suku bunga pada September tahun ini. 

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 3 Juni 2024, Cek Daftarnya di Sini

“Emas mendapatkan sedikit dukungan setelah angka Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang sedikit lebih lemah dari perkiraan mendukung gagasan bahwa The Fed dapat menurunkan suku bunganya tahun ini,” kata Rodda.

Data pada hari Jumat menunjukkan bahwa inflasi AS telah stabil pada bulan April. Data inflasi yang stabil meningkatkan spekulasi penurunan suku bunga pada bulan September. Para pelaku pasar saat ini memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 53% pada bulan September, dibandingkan sekitar 49% sebelum laporan ini diterbitkan.

Meskipun emas batangan dianggap sebagai lindung nilai inflasi, suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati