KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas masih melemah hingga perdagangan tengah hari ini karena dolar Amerika Serikat (AS) menguat. Namun, emas bergerak dalam rentang sempit karena investor menjadi berhati-hati menjelang pertemuan European Central Bank (ECB) dan data inflasi AS.

Kamis (10/6) pukul 10.45 WIB, harga emas spot melemah tipis 0,1% ke US$ 1.886,66 per ons troi. Serupa, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Agustus 2021 turun 0,4% menjadi US$ 1.888,50 per ons troi.

"Sentimen netral dan hati-hati jelas membayangi sambil menanti data CPI dan pertemuan ECB malam ini," kata analis IG Market Kyle Rodda, menambahkan bahwa investor memperkirakan inflasi akan terkendali, yang akhirnya membatasi harga komoditas logam mulia ini.

Di sisi lain, indeks dolar AS juga terlihat naik tipis untuk diperdagangkan di dekat level 90,183 terhadap para pesaingnya. Alhasil, emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Untuk saat ini, semua mata tertuju pada data indeks harga konsumen AS yang akan dirilis hari ini setelah laporan bulan lalu menunjukkan harga konsumen bulan April naik paling tinggi dalam hampir 12 tahun. 

Baca Juga: Harga emas lanjutkan koreksi ke US$ 1.885 per ons troi pada pagi ini (10/6)

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan, CPI Negeri Paman Sam naik 0,4% di bulan Mei.

Data tersebut akan menjadi kunci untuk pergerakan emas karena angka yang lebih tinggi akan menyalakan kembali kekhawatiran atas pengurangan langkah-langkah stimulus yang lebih cepat dari perkiraan yang akan mengurangi daya tarik emas di kalangan investor, kata para analis.

Sementara itu, keputusan kebijakan ECB dijadwalkan pada 1145 GMT. ECB pasti akan mempertahankan aliran stimulus yang besar ketika para pembuat kebijakan bertemu.

Secara teknikal, emas spot masih menargetkan kisaran US$ 1.864-US$ 1.877 per ons troi, kata analis teknikal Reuters Wang Tao.

Di tempat lain, perak juga terlihat turun 0,2% menjadi US$ 27,68 per ons troi dan platinum melemah 0,6% ke US$ 1.142,93 per ons troi. Sedangkan paladium stabil di US$ 2.777,02 per dolar AS. 

Selanjutnya: Penjualan eceran melesat di April 2021, diskon Ramadan jadi penopang utama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari