Harga Emas Bergerak Tipis Setelah Naik 1%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas hari ini bergerak tipis setelah kemarin naik lebih dari 1% dari level terendah dua minggu. Kenaikan harga emas disebabkan oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Fokus pasar juga beralih ke data inflasi utama AS sebagai petunjuk mengenai jalur kebijakan Federal Reserve.

Jumat (28/6) pukul 7.00 WIB, harga emas spot berada di US$ 2.327,70 per ons troi, turun tipis dari posisi kemarin yang ada di US$ 2.327,73 per ons troi. Kemarin, harga emas spot menguat 1,28% dari hari sebelumnya di US$ 2.298,23 per ons troi yang merupakan level terendah sejak 10 Juni 2024.

Sedangkan harga emas kontrak Agustus 2024 di Comex pagi ini berada di US$ 2.338,30 per ons troi, menguat 0,07% dari posisi kemarin di US$ 2.336,60 per ons troi. Kemarin, harga emas berjangka AS ini menguat 1,01%.


"Beberapa data yang keluar mendukung pasar emas. Pada dasarnya persediaan grosir lebih rendah dari perkiraan. Angka produk domestik bruto (PDB) AS akhir secara signifikan lebih rendah. Jadi emas berjangka mendapat dorongan pada indeks dolar," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures kepada Reuters.

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Terbaru 28 Juni 2024 di Pegadaian

Menurunnya momentum ekonomi terlihat dari data yang menunjukkan belanja peralatan bisnis menurun pada bulan Mei. Sementara penurunan ekspor mendorong peningkatan defisit perdagangan barang. Dalam estimasi ketiga PDB untuk kuartal Januari hingga Maret, pemerintah mengonfirmasi bahwa pertumbuhan ekonomi melambat tajam pada kuartal pertama.

Membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya, dolar melemah 0,2% terhadap sejumlah mata uang. Sementara imbal hasil acuan US Treasury 10-tahun turun menjadi 4,28%.

Berdasarkan data FedWatch LSEG, sebagian besar investor tetap berpegang pada pandangan mereka mengenai dua kali penurunan suku bunga tahun ini, meskipun bank sentral AS hanya memproyeksikan satu kali penurunan suku bunga. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (CPE), laporan inflasi utama dan ukuran inflasi pilihan The Fed, akan dirilis pada hari Jumat.

Pasar juga mewaspadai tanda-tanda intervensi pemerintah Jepang terhadap yen yang melemah mendekati level terendah dalam 38 tahun. Ketidakpastian ekonomi cenderung meningkatkan daya tarik emas batangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati