MOMSMONEY.ID - Harga emas dunia bertahan di dekat level rekor tertingginya. Logam mulia bergerak dalam kisaran sempit, karena para pedagang menunggu petunjuk lebih lanjut mengenai kapan Federal Reserves akan mulai menurunkan suku bunga.

Mengutip Bloomberg, Rabu (22/5) hingga pukul 13.21 WIB, harga emas spot diperdagangkan di level US$ 2.416,16 per troi ons. Emas turun tipis dibandingkan penutupan kemarin US$ 2.421 per troi ons.

Emas masih berada di dekat rekor puncak sepanjang masa US$ 2.450 per troi ons, yang disentuh Senin lalu, sebelum ditutup lebih rendah pada hari itu.

Pasar swap, seperti dilansir Bloomberg, telah memangkas kemungkinan bahwa Fed akan menurunkan suku bunga sebanyak dua kali pada tahun ini. Bahkan, ketika para pembuat kebijakan The Fed memberikan pandangan yang optimistis dan hati-hati mengenai masa depan suku bunga. 

Suku bunga yang tinggi berdampak negatif bagi emas, karena tidak menawarkan bunga.

Baca Juga: Harga Emas Spot Konsolidasi di Dekat Rekor Tertinggi, Ini Penyokongnya!

Para pedagang berharap mendapatkan petunjuk baru mengenai arah kebijakan bank sentral AS dari risalah pertemuan FOMC yang akan dirilis Rabu malam waktu setempat. Kemarin, Gubernur Fed Christopher Waller menyatakan bahwa data inflasi yang terus melemah selama tiga bulan sampai lima bulan ke depan dapat memungkinkan suku bunga lebih rendah pada akhir tahun ini.

Tahun ini, harga emas spot terakumulasi naik 17% didukung oleh pembelian bank sentral yang kuat dari Asia, serta ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan Ukraina.

Di dalam negeri, harga emas fisik Antam juga turun tipis. Mengutip logammulia.com, harga emas Antam pecahan 1 gram dibanderol Rp 1,357 juta, turun Rp 1.000 dibandingkan kemarin. 

Meski begitu, tahun ini, harganya masih naik Rp 227.000. Awal pekan ini, emas Antam bahkan mengukir rekor tertinggi sepanjang masa di Rp 1,363 juta.

Sementara, harga beli kembali atau buyback emas Antam pada hari ini dipatok Rp 1,357 juta per gram. Ini adalah acuan harga apabila Anda menjual emas Antam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini