Harga emas berpeluang berkilau kembali



JAKARTA. Harga emas berpotensi bullish pasca rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu. Laju harga emas diperkirakan berlangsung selama sepekan ke depan.

Kontrak harga emas di Bursa Commodity Exchange bulan Februari 2014 naik 0,7% dalam sepekan terakhir. Sementara jika dibandingkan Kamis (9/1), harga emas menanjak 1,42%.

Suluh Adil Wicaksono, analis PT Millenium Penata Futures mengatakan, dollar tertekan terhadap sejumlah mata uang pasca dirilisnya data nonfarm payrolls di AS.


Sebaliknya, kejatuhan dollar ini membawa sentimen positif terhadap harga emas. Sebelum rilis nonfarm payrolls dipublikasikan, harga emas di Commodity Exchange ada di level US$ 1.224 per ons troi.

Namun, begitu data nonfarm payrolls jauh di bawah ekspektasi, harga emas Jumat (10/1) ditutup menguat ke level US$ 1.246,90 per ons troi.

“Harga emas naik tajam. Bullishnya emas masih akan berlanjut menunggu hasil FOMC meeting pada Rabu (15/1),” ungkap Suluh, Minggu (12/1).

Ia menilai, Bank Sentral AS, The Federal Reserve akan lebih berhati-hati mengambil kebijakan pengurangan stimulus secara lebih agresif.

Melihat buruknya data nonfarm payrolls, The Fed diperkirakan menunda pengurangan stimulus moneternya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri