Harga emas berpeluang ke US$ 1.800 per ons troi, tapi tidak hari ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas berjangka menguat pasca keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga lebih rendah lebih lama. Fed juga mempertahankan stimulus besar untuk mendukung pemulihan dari pandemi virus corona. 

Potensi penguatan harga emas masih bisa menuju ke US$ 1.800 per ons troi hingga akhir tahun ini. "Dengan suku bunga tidak berubah ekspektasi harga riil emas berpotensi berubah lebih negatif, hanya saja saya pikir kondisinya di sini untuk emas masih akan menjadi US$ 1.800," ujar Kepala Komoditas dan Mata Uang Asia Pasifik UBS Group AG Dominic Schnider seperti dikutip Bloomberg

Baca Juga: Tengah hari, harga emas koreksi tipis ke US$ 1.732,39 setelah aksi profit taking


Menjelang pertemuan Fed minggu ini, Goldman Sachs Group Inc. juga memperkirakan emas akan naik menjadi US$ 1.800 per ons troi selama 12 bulan. Itu di atas puncak berjangka di awal tahun ini dari US$ 1.788,80, yang merupakan tertinggi sejak 2012.

Business Manager Indosukses Futures, Suluh Adil Wicaksono pun yakin peluang harga emas menuju ke US$ 1.800 per ons troi masih terbuka. Tapi pergerakan harga pada Jumat (12/6) menurut Suluh, akan cenderung menurun. "Harga emas cenderung menurun mengantisipasi data pengangguran Amerika Serikat yang diperkirakan membaik," kata dia. 

Hitungan Suluh, harga emas akan menurun setengah persen dari penutupan harga emas Kamis. Harga emas untuk kontrak pengiriman Agustus 2020 naik 1,23% dari hari sebelumnya di US$ 1.741,9 per ons troi hingga pukul 23.50 WIB. 

Baca Juga: Harga emas 24 karat Antam hari ini naik Rp 12.000, Kamis 11 Juni 2020

"Saya rasa harga ideal emas ada di US$ 1.690 - US$ 1.710 per ons troi," kata Suluh. Harga ini juga menjadi harga yang cukup bisa diterima pasar. Karena itu, Suluh menilai, harga emas ketika sudah melewati harga tersebut akan terjadi aksi ambil untung karena dianggap sudah overvalue. 

Sementara, mulai ada kekhawatiran tanda-tanda infeksi baru di beberapa negara bagian Amerika Serikat. Hampir semua pejabat The Fed memperkirakan, tingkat suku bunga mendekati nol hingga 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana