Harga emas berpeluang untuk tancap gas



JAKARTA. Harga emas menguat pasca dirilisnya data tenaga kerja di luar sektor pertanian (nonfarm payrolls) versi ADP bulan Maret yang lebih buruk dari ekspektasi pasar. Angka ini dirilis di bawah kisaran 200.000  pekerja, yakni 189.000 pekerja.

Mengutip Bloomberg, Kamis (2/4) pukul 14.14, harga emas menetap di level US$ 1.204,70 per ons troi. Harga turun 0,29% dibandingkan hari sebelumnya. Harga sedikit terkoreksi setelah sempat menembus level US$ 1.209 per ons troi pada Kamis (1/4) malam.

Ariston Tjendra, Head of Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan, angka nonfarm payrolls yang di bawah prediksi ini bisa merefleksikan angka nonfarm payrolls versi pemerintah yang akan dirilis pada Jumat (3/4. Angka yang di bawah 200.000 memunculkan ekspektasi bahwa Bank Sentral AS, The Federal Reserve akan lebih lama lagi menahan suku bunga acuannya.


“Selama harga bertahan di atas support US$ 1.200 per ons troi, maka harga masih berpeluang untuk rebound kembali ke area US$ 1.209 per ons troi,” ungkap Ariston.

Sementara pergerakan di atas US$ 1.209 per ons troi akan membuka kemungkinan penguatan mendekati area US$ 1.219 per ons troi. Adapun pergerakan harga di bawah US$ 1.200 per ons troi berpotensi mendorong pelemahan harga ke kisaran US$ 1.192 per ons troi (dekat level moving average 200 grafik 1 jam).

Untuk besok yang bisa menjadi market mover adalah data neraca perdagangan AS bulan Februari dan data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa