Harga emas berpotensi konsolidasi



JAKARTA. Kilau harga emas mulai meredup di tengah tekanan data positif negeri Paman Sam. Peluang emas untuk menguat dalam sepekan ke depan pun masih tipis mengingat banyaknya data ekonomi Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, Rabu (28/9) pukul 14.45 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember 2016 di Commodity Exchange tergerus 0,28% ke level US$ 1.326,7 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, harga emas terkikis 0,34%.

Analis PT Asia Tradepoint Futures, Deddy Yusuf Siregar memaparkan, harga emas mengalami tekanan setelah rilis data kepuasan konsumen AS bulan September naik ke level 104,1 dari sebelumnya 101,8 serta jauh di atas proyeksi di level 98.6. Angka kepuasan konsumen AS bulan ini berada di level tertinggi sejak tahun 2007.


"Data kepuasan konsumen memicu optimisme pasar terhadap ekonomi AS dan memberi sentimen positif bagi USD," tuturnya.

Pergerakan harga emas dalam sepekan ke depan menurut Deddy akan mengalami konsolidasi. Setelah rilis data kepuasan konsumen, pelaku pasar akan kembali mencermati data lain dari AS. Pada pekan ini, AS akan merilis beberapa data penting lain seperti pertumbuhan ekonomi kuartal II-2016 dan klaim pengangguran mingguan pada Kamis (29/9).

Lalu di pekan depan, akan dirilis data manufaktur serta data tenaga kerja bulan September. "Untuk sepekan ini, emas sepertinya cenderung melemah," kata Deddy.

Di pekan ini, Gubernur The Fed akan menyampaikan pidato dalam sebuah forum perbankan di Kansas. Pidato Yellen berpotensi menekan harga emas lantaran pelaku pasar masih mencari sinyal kenaikan suku bunga The Fed. Apalagi jika rilis pertumbuhan ekonomi AS kuartal kedua sesuai prediksi yakni naik menjadi 1,3% dari sebelumnya 1,1%.

Emas berpotensi konsolidasi dalam sepekan ke depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia