Harga emas berpotensi koreksi setelah menguat ke level tertinggi sejak Juni 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas kembali menguat pada penutupan perdagangan pekan pertama di tahun ini. Mengutip Bloomberg Jumat (4/1) harga emas untuk kontrak pengiriman Februari 2019 di Commodity Exchange berada di level US$ 1.285,80 per ons troi. Harga emas ini turun 0,69% ketimbang hari sebelumnya.

Kamis lalu, harga emas berada di US$ 1.294,80 per ons troi yang merupakan level tertinggi sejak Juni 2018. “Di tengah prediksi melemahnya ekonomi global di tahun ini, pelaku pasar tentu memilih emas sebagai investasi yang lebih aman,” kata Analis Monex Investindo Futures, Achmad Yudiawan kapada Kontan.co.id, Jumat (4/1).

Namun, tren positif tersebut nampaknya akan sedikit tertahan lantaran adanya laporan data AS yang menunjukan pencapaian yang positif. Non-farm payrolls atau jumlah tenaga kerja aktif di AS pada Desemeber 2018 melaporkan sebanyak 312.000 orang dari estimasi yang diperkirakan hanya di level 176.000 orang. Selain itu pencapaian terkait pendapatan rata-rata di AS juga mengoreksi harga emas pekan depan.


“Senin cenderung dalam posisi yang baik, tapi emas pekan depan masih bisa terkoreksi,” kata Achmad. Hal ini dilandasi dengan adanya rencana pertemuan AS dan China.

Jika pertemuan berjalan baik pada Senin depan, maka akan menghidupkan minat pasar saham sehingga berimbas pada investasi emas. Tapi, sebaliknya jika hasilnya cenderung negatif, harga emas akan diuntungkan.

Untuk perdagangan besok ia memprediksi harga emas akan bergerak di kisaran support US$ 1.275-US$ 1.279 per ons troi. Sedangkan untuk resistance berada di level US$ 1.305-US$ 1.308 per ons troi. Dalam sepekan ia memperkirakan harga emas berada di kisaran US$ 1.270 -US$ 1.310 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati