Harga emas berpotensi lanjut mendaki esok hari



JAKARTA. Bargain hunting emas diprediksi masih bisa berlanjut di perdagangan esok hari. Kendati demikian, potensi koreksi tetap harus diwaspadai.

Mengutip Bloomberg, Selasa (22/11) pukul 16.03 WIB harga emas kontrak pengiriman Desember 2016 di Commodity Exchange terangkat 0,62% di level US$ 1.217,40 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Harga ini sudah tergerus 0,57% dalam sepekan terakhir.

Nanang Wahyudin, Analis PT Finex Berjangka mengatakan, rebound emas ini disebabkan aksi bargain hunting yang dilakukan oleh pelaku pasar. Turun tajamnya harga emas menyebabkan pelaku pasar mengambil kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.


Penyesuaian posisi emas saat ini dinilai hanya bersifat sementara. “Karena memang AS juga minim sentimen baru yang bisa jadi pendongkrak lanjutan, jadi wajar saja sesaat ada momentum bagi emas untuk memperbaiki posisi,” jelas Nanang. Ia menduga, peluang emas untuk pertahankan kenaikan masih terbuka lebar.

“Mengingat adanya hari libur AS merayakan Thanksgiving pada Kamis (24/11) maka harga emas masih punya celah untuk pertahankan kenaikan terbatas sepanjang pekan,” tebak Nanang. Meski begitu bukan berarti langkah emas akan mulus karena pasar menanti risalah FOMC bulan lalu. Sehingga peluang koreksi masih tetap terbuka.

Dukungan kenaikan juga masih datang dari sisi permintaan. Sebab, meski dibayangi oleh perkara The Fed dan AS, sisi permintaan bisa sedikit menopang terjaganya kejatuhan harga emas di akhir tahun. Laporan Swiss Federal Customs Administration, ekspor emas Swiss Oktober 2016 melesat menjadi 162,6 ton dibanding bulan sebelumnya yang hanya 147,4 ton.

Hal ini terdorong oleh kenaikan pengiriman ke India menjadi 40,2 ton dari 26,9 ton di September 2016 lalu pengiriman ke Hong Kong naik ke 47 ton dari 11,5 ton serta pengiriman ke Inggris naik menjadi 9,3 ton dari sebelumnya 0,04 ton. Hanya saja memang pengiriman ke China masih turun dari 35,5 ton menjadi 24,2 ton.

“Untuk sekarang laporan ini juga cukup beri tenaga,” tutur Nanang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie