Harga Emas Berpotensi Naik Didukung Sinyal Pemangkasan Suku Bunga The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas diprediksi semakin berkilau di akhir tahun 2024 karena adanya ekspetasi penurunan suku bunga The Fed. 

Berdasarkan Trading Economics, dalam sehari harga emas naik 0,25% ke level US$ 2.430 per ons troi pada Minggu (11/8) pukul 16.37 WIB. Namun dalam sepekan harga emas turun 0,50%.

Analis Pasar Mata Uang, Lukman Leong mengungkapkan penurunan harga emas yang terjadi dalam sepekan lalu lantaran sentimen risk off yang membuat pelepasan besar hampir di semua aset termasuk emas. 


"Sentimen risk off seperti ini biasanya mendukung harga emas, namun skalanya terlalu besar sehingga emas pun ikut turun tajam walau berbalik rebound di akhir pekan," katanya kepada KONTAN, Minggu (11/8).

Baca Juga: Harga Emas Antam Logam Mulia Tak Bergerak di Level Rp 1.401.000 Per Gram Hari Ini

Lukman menjelaskan, sentimen risk off ini dipicu kekuatiran resesi ekonomi AS yang seharusnya mendukung aset safe haven seperti emas dan obligasi pemerintah. Namun skalanya yang terlalu besar sehingga menyebabkan harga emas turun. 

Di akhir tahun 2024, Lukman meyakini harga emas berpotensi naik didukung sinyal dari Bank sentral Amerika Serikat atau The Fed yang akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali. Lukman memprediksi harga emas akan mencapai US$ 2700 di akhir tahun. 

Selanjutnya: IHSG Rawan Terkoreksi pada Senin (12/8), Cek Rekomendasi Sahamnya

Menarik Dibaca: Gula Darah Stabil, 4 Minuman Tinggi Antioksidan yang Bagus untuk Penderita Diabetes

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat