KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas naik pada Jumat (20/12) karena dolar melemah dari level tertinggi menjelang data Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS yang akan dirilis hari ini. Meski prospek suku bunga hawkish Federal Reserve, emas batangan berada di jalur untuk kerugian mingguan. Mengutip Reuters, harga emas spot naik 0,3% menjadi US$ 2.602,51 per ons troi, pada pukul 12.01 GMT, dan harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi US$ 2.617,80 per ons troi. Sejauh ini, harga emas batangan telah turun sekitar 1,8% minggu ini, setelah bank sentral AS pada hari Rabu memproyeksikan dua kali pemotongan suku bunga sebesar 25 bps pada akhir tahun 2025.
Baca Juga: Harga Emas Menuju Penurunan 2% Secara Mingguan Hingga Jumat (20/12) Ini merupakan pelonggaran kebijakan 50 bps lebih sedikit daripada yang diharapkan para pejabat pada bulan September. "Koreksi baru-baru ini di pasar emas terkait dengan pertemuan Fed, di mana sentimen yang lebih agresif disuarakan daripada yang diharapkan," kata Julia Khandoshko, CEO di pialang Eropa Mind Money. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk menyimpan emas, yang tidak menghasilkan bunga apa pun. "Jika The Fed hanya memangkas dua suku bunga pada tahun 2025, kami mungkin perlu memoderasi ekspektasi kami terhadap permintaan emas dari dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), yang dapat mengurangi kenaikan yang masih kami harapkan pada harga emas batangan," kata UBS dalam sebuah catatan.