Harga emas bersinar di balik mendung Eropa



JAKARTA. Harga emas bersinar sepanjang sepekan lalu. Lihat saja di hari perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (16/1), harga emas di pasar spot tercatat US$ 1.280,45 per ons troi.

Harga emas naik 2% dari hari sebelumnya. Dibandingkan dengan sepekan sebelumnya, Jumat (9/1) yang di level US$ 1,223,25 per ons troi, harga emas melompat 4,67%. 

Kenaikan sepekan tersebut merupakan yang terbesar dalam 18 bulan terakhir. Harga emas menguat seiring dengan kekhawatiran pasar terkait ekonomi global khususnya Eropa.


Jelang akhir pekan, bank sentral Swiss (SNB) meniadakan pembatasan nilai tukar franc Swiss dengan euro di level 1,2. Bloomberg mencatat, ketertarikan terhadap permintaan emas per 15 Januari meloncat 5,6%, tertinggi sejak Oktober 2009. 

Bank sentral Eropa (ECB) juga akan mengumumkan keputusan perluasan stimulus, yang diduga akan memilih jalur quantitative easing (QE). Sementara, harga minyak terus menenggelamkan prospek inflasi global. Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve berjanji tidak menaikkan bunga acuan sampai akhir April. 

"Makin banyak ketidakpastian di Eropa dan AS sehingga mendorong investor mengamankan uangnya sementara di emas," kata Fain Shaffer, Presiden di Infinity Trading corp pada Bloomberg. Dia bilang, dengan kenaikan penawaran (open interest) terhadap emas, harga si kuning berkilau masih akan menguat dalam jangka pendek.

Di dalam negeri, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) juga menunjukkan penguatan. Pada Jumat (16/1), logam mulia pecahan 1 gram naik 2,22% menjadi Rp 553.000. Dalam sepekan, emas Antam naik 2,98% dari posisi Jumat sebelumnya Rp 537.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia