KONTAN.CO.ID - Harga emas menguat pada Senin (17/3), tetap berada sedikit di bawah level US$3.000 yang sempat ditembus pekan lalu. Fokus pasar saat ini tertuju pada tarif perdagangan dan pertemuan kebijakan The Fed. Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,5% menjadi US$2.998,14 per ons troi pada pukul 13:30 ET (17:30 GMT), setelah mencapai rekor tertinggi $3.004,86 pada Jumat lalu.
Baca Juga: Cuan 33,28% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Membaik (17 Maret 2025) Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup 0,2% lebih tinggi di US$3.006,10 per ons troi. The Fed akan mengumumkan proyeksi ekonomi terbarunya pekan ini, yang akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai pandangan bank sentral AS terhadap dampak kebijakan Presiden Donald Trump yang telah mengaburkan prospek ekonomi yang sebelumnya solid. Tidak ada "jaminan" bahwa AS akan terhindar dari resesi, meskipun mungkin hanya terjadi penyesuaian, kata Menteri Keuangan Scott Bessent pada Minggu (16/3). "Saya memperkirakan akan ada konsolidasi harga emas... Saat ini, pasar berada dalam mode 'menunggu dan melihat' menjelang keputusan The Fed," ujar David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures. Baca Juga: Harga Emas Naik, Fokus Investor pada Pertemuan The Fed Pasar memperkirakan bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga pada Rabu mendatang, dengan pemotongan berikutnya diprediksi terjadi pada Juni. Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian dan cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah. Data menunjukkan penjualan ritel AS meningkat lebih rendah dari perkiraan pada Februari, menandakan pertumbuhan ekonomi yang moderat meskipun adanya tarif impor dan pemutusan hubungan kerja pegawai federal yang melemahkan sentimen. "Jika data ekonomi terus melemah dan perang tarif global semakin intensif, emas akan terus mendapat keuntungan," kata para analis di Heraeus Metals dalam sebuah catatan. Baca Juga: Harga Emas Diprediksi Tetap Kuat Usai Cetak Rekor di US$ 3.005 Per Ons Troi Sementara itu, Presiden Trump mengatakan ia berencana berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (18/3) untuk membahas upaya mengakhiri perang di Ukraina.