Harga emas bertahan di dekat level terendah 9 bulan, dolar AS kian menguat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas jatuh ke level terendah dalam sembilan bulan pada hari Jumat (5/3), setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih baik dari perkiraan. Mendukung dolar dan menempatkan emas pada jalur penurunan mingguan ketiga berturut-turut.

Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,1% menjadi US$ 1.695,22, setelah jatuh ke level terendah sejak 8 Juni di US$ 1.686,40 dalam sesi tersebut. Emas telah jatuh hampir 2% pekan ini. Sementara, harga emas berjangka AS tergelincir 0,4% menjadi US$ 1.693,10.

“Optimisme perekonomian ke depan terus mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi dan yang tentunya telah menghilangkan angin pada banyak pasar komoditas, termasuk emas,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.


Data menunjukkan pekerjaan AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Februari, meningkatkan harapan seputar pemulihan ekonomi yang cepat yang didorong oleh stimulus fiskal besar-besaran dan dorongan vaksinasi.

Baca Juga: Harga emas spot dekati level terendah dalam 9 bulan terseret pidato Jerome Powell

Data ekonomi yang kuat mengangkat patokan imbal hasil US Treasury 10-tahun ke level tertinggi sejak Februari 2020, sementara dolar juga melonjak.

Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell pada hari Kamis mengulangi janjinya untuk menjaga kredit tetap longgar dan mengalir sampai orang Amerika kembali bekerja.

Namun, komentarnya mengecewakan investor emas yang mengharapkan dia untuk bertindak atas lonjakan imbal hasil US Treasury baru-baru ini, telah mengirim emas batangan di bawah US$ 1.700 per ounce.

Di tempat lain, harga perak turun 0,5% menjadi US$ 25,16 per ons troi dan turun 5,5% pada pekan ini, persentase penurunan mingguan terbesar sejak akhir November.

Harga Palladium naik 0,8% menjadi US$ 2.357,28 dan platinum turun 0,2% menjadi US$ 1.123,66.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto