Harga emas bisa berbalik menguat jika dua kesepakatan runtuh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas cenderung mendatar sepanjang pekan ini. Memang, secara mingguan harga emas tercatat naik. Tapi harga rata-rata emas pekan ini lebih rendah daripada harga rata-rata pekan lalu.

Jumat (18/10), harga emas spot ditutup turun tipis 0,12% ke level US$ 1.490,05 per ons troi. Sedangkan harga emas berjangka untuk pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange turun 0,28% ke US$ 1.494,10 per ons troi.

Dalam sepekan, harga emas spot naik tipis 0,07%. Sedangkan harga emas berjangka naik 0,29%. Tapi, harga rata-rata emas spot pekan ini berada di US$ 1.489,25, lebih rendah daripada harga rata-rata pekan lalu pada US$ 1.497,52.


Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 2.000 pada hari ini

"Pelemahan harga emas terbatas karea dolar yang melemah. Tapi, secara umum, harga emas bergerak di kisaran yang sama. Mungkin harga akan bertahan di posisi keseimbangan sekarang hingga ada pendorong makro yang baru," kata Tai Wong, head of base and precious metals derivatives trading BMO kepada Reuters.

Wong mengatakan, level rendah terkuat harga emas saat ini berada di US$ 1.380-US$ 1.400. "Sedangkan keseimbangan harga saat ini berada di antara US$ 1.480-US$ 1.520," kata dia.

Sejumlah kesepakatan global dalam dua pekan terakhir membatasi kenaikan harga emas. Setelah negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China berjalan lancar pada pekan lalu, Inggris dan Uni Eropa menyepakati deal baru Brexit pada pekan ini.

Baca Juga: Jual Beli Emas Online Kian Marak premium

Tapi, kesepakatan Brexit ini masih bisa terhempas oleh parlemen Inggris. Kesepakatan Brexit ini perlu persetujuan parlemen yang akan digelar Sabtu (19/10).

"Brexit adalah koin yang bisa berbalik di akhir pekan dan pasar masih menunggu apakah kesepakatan dagang AS-China akan benar-benar diteken," kata David Meger, director of metal trading High Ridge Futures kepada Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati