KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembatasan harga minyak Rusia yang disponsori G7 bisa mendorong Rusia menerima emas sebagai alat pembayaran minyak. Jika hal itu terjadi, maka harga emas diprediksi berlipat gandi hingga mencapai US$ 3.600 per ons. Zoltan Pozsar dari Credit Suisse mengatakan bahwa krisis likuiditas pasar uang akhir tahun tidak mungkin terjadi kecuali Rusia memutuskan untuk menerima emas untuk pembelian minyak sebagai respons atas sanksi negara-negara barat. "Gila? Ya. Tidak mungkin? Tidak. Ini adalah tahun skenario makro yang tidak terpikirkan dan kembalinya tata negara sebagai kekuatan dominan yang mendorong keputusan moneter & fiskal," tulis Pozsar dalam catatan berjudul 'Oil, Gold, and LCLo(SP)R. seperti dikutip dari Kitco.com, Jumat (9/12).
Harga Emas Bisa Berlipat Ganda Jika Rusia Terima Emas Sebagai Alat Pembayaran Minyak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembatasan harga minyak Rusia yang disponsori G7 bisa mendorong Rusia menerima emas sebagai alat pembayaran minyak. Jika hal itu terjadi, maka harga emas diprediksi berlipat gandi hingga mencapai US$ 3.600 per ons. Zoltan Pozsar dari Credit Suisse mengatakan bahwa krisis likuiditas pasar uang akhir tahun tidak mungkin terjadi kecuali Rusia memutuskan untuk menerima emas untuk pembelian minyak sebagai respons atas sanksi negara-negara barat. "Gila? Ya. Tidak mungkin? Tidak. Ini adalah tahun skenario makro yang tidak terpikirkan dan kembalinya tata negara sebagai kekuatan dominan yang mendorong keputusan moneter & fiskal," tulis Pozsar dalam catatan berjudul 'Oil, Gold, and LCLo(SP)R. seperti dikutip dari Kitco.com, Jumat (9/12).